GROBOGAN.NEWS Grobogan

Inilah Sejumlah Fakta yang Terkuak Tewasnya Pengendara Motor yang Tewas Tertemper KA Barang di Sidorejo Pulokulon Setelah Abaikan Peringatan dari Warga

Petugas kepolisian menggelar olah TKP di lokasi kejadian dan melaksanakan evakuasi jenazah korban yang tewas tertemper KA Barang di Desa Sidorejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, pada Kamis (9/12/2021). Foto : Ist

PULOKULON, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa tewasnya Ansori (45), warga Desa Simo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, menyisakan duka yang mendalam.

Betapa tidak, korban dilaporkan tewas tertemper kereta api barang yang melintas. Ansori melajukan kendaraannya dari arah selatan yakni Desa Sidorejo menuju ke utara yakni Desa Tuko.

Sebelum kejadian, seorang warga Wanto (25) sempat memperingatkan Ansori untuk berhenti sejenak karena ada kereta yang hendak lewat.

Namun, Ansori tidak peduli dan nekat untuk melanjutkan perjalanannya. Hingga akhirnya jarak kereta sudah dekat, tabrakan tidak dapat terhindarkan. Pengendara motor tersebut terpental dan langsung meninggal dunia di tempat.

Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam oranye berplat nomor polisi K 6904 WJ.

Ironisnya badan korban sempat terseret kereta api hingga 10 meter. Sejumlah fakta terkuak dibalik terjadinya peristiwa di perlintasan kereta api (KA) di Desa Sidorejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, pada Kamis (9/12/2021) tersebut.

Kapolsek Panunggalan Iptu I Ketut Sudiartha menjelaskan kronologi pengendara sepeda motor yang tertabrak KA Barang.

Saat itu korban diketahui bernama Ansori yang mengendarai motor melaju dari arah selatan atau Desa Sidorejo. Korban hendak menuju ke utara atau Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon.

Peristiwa ini terjadi pada tepatnya di perlintasan tanpa palang pintu yang berada di Dusun Sugihan, Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon.

Peristiwa ini terjadi pada pukukl 08.30 WIB. Sebelumnya, korban sempat diteriaki warga agar tidak menerobos palang pintu, namun tidak didengar dan nekat melaju melewati perlintasan. Peristiwa tersebut langsung dilaporkan ke Mapolsek Panunggalan.

“Ya, benar terjadi adanya insiden tertemper kereta antara kendaraan bermotor yang dikemudikan Ansori, warga Desa Simo, Kecamatan Kradenan dengan Kereta Api Nomor 2554 jenis kereta barang Limas Kargo 2 KTB – LM jurusan Jakarta – Surabaya,” jelas Kapolsek Panunggalan Iptu I Ketut Sudiartha.

“Setelah menerima laporan, petugas kami bersama tim medis beserta Satlantas Polres Grobogan langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan olah TKP terhadap jasad korban,” sambung dia.

Polisi langsung, lanjut Kapolsek, melakukan olah TKP dan juga pemeriksaan para saksi. Menurut keterangan pihak keluarga, korban dalam tahap pengobatan karena menderita penyakit saraf.

“Dari keterangan pihak keluarga, korban menderita sakit saraf, dalam masa pengobatan saat ini dan perilakunya agak terganggu setelah kematian istrinya,” imbuh Kapolsek.

Jasad korban lalu dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya. Usai dilakukan pemeriksaan, jasad korban lalu diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Iptu Sudiartha juga mengingatkan sekali lagi kepada masyarakat di wilayah hukum Polsek Panunggalan agar berhati-hati saat melintas di pintu perlintasan kereta api tanpa palang. Iptu I Ketut Sudiartha berharap insiden kecelakaan antara pengendara sepeda motor atau pejalan kaki dengan kereta api tidak terulang kembali.

“Untuk menjadi peringatan bagi warga di wilayah Panunggalan agar tetap berhati-hati saat melintas di pintu perlintasan tanpa palang. Kami juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang punya kerabat menderita sakit yang seharusnya tidak boleh mengendarai kendaraan agar diberikan perhatian khusus,” sambung Iptu I Ketut Sudiartha.Arya