PATI, GROBOGAN.NEWS-Peristiwa kebakaran hebat yang melanda pabrik PT Dua Kelinci di Pati menguak sejumlah fakta.
Insiden kebakaran hebat tersebut terjadi di bilangan jalan Pati-Kudus tepatnya di Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo pada Selasa (23/11/2021) siang.
Insiden kebakaran terjadi saat kepulan api pertama kali diketahui di bagian atas ruangan oven sekitar pukul 11.15 WIB.
Seketika, para karyawan pun langsung dievakuasi di area luar pagar pabrik yang berada di pinggir jalan raya Pati-Kudus itu.
Puluhan armada pemadam kebakaran tampak berlalu lalang berupaya memadamkan kobaran api. Dari informasi yang dihimpun kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.15 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, kerugian ditaksir hingga Rp 2 miliar.
Proses pemadaman pun membutuhkan waktu yang relatif lama, sejak kebakaran terjadi pada Selasa (23/11/2021) dan hingga dini hari tadi dilaporkan belum juga padam sepenuhnya.
Kapolres Pati AKBP Christian Tobing memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, diperkirakan kerugian materiil atas insiden itu mencapai Rp 2 miliar.
“Kerugian secara materi, kurang-lebih sekitar Rp 2 miliar, dan kerugian korban jiwa tidak ada,” ujar Kapolres Pati AKBP Christian Tobing kepada awak media, Selasa (23/11/2021) kemarin.
Kasatpol PP Pati Sugiyono mengungkapkan, total ada sebanyak 20 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan dalam insiden kebakaran PT Dua Kelinci.
Ia menyebutkan, armada tersebut merupakan gabungan armada milik Pemkab Pati dan bantuan dari Kabupaten Rembang dan Kudus. Sejumlah armada milik perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah setempat juga ikut membantu proses pemadaman.
“Dari Damkar Pati sendiri ada delapan armada. Kemudian mendapat tambahan bantuan dari perusahaan seperti Djarum, PG Trangkil, kemudian dari kabupaten tetangga, dan masih banyak. Total ada 20 armada damkar,” terang dia.
Sebelumnya, menurut laporan Senior HRD Manager PT Dua Kelinci Tofan Rudiyanto, insiden kebakaran berawal adanya api yang pertama kali muncul dari atas mesin oven yang berada di atas ruang pengemasan.
“Api cepat menyebar karena ada di ruang packing ada barang-barang yang mudah terbakar,” terang dia, kemarin.
Ia melanjutkan, api cepat membesar karena ada barang-barang yang mudah terbakar. Di bagian ruang packing, ada material kemasan plastik dan bahan baku kacang.
Lebih detail, ia menjelaskan, hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki.
“Kami belum mendata bagian pabrik mana saja yang ludes terbakar. Sejauh ini, yang baru diketahui adalah kantor, gudang pengemasan, dan sebagian gudang,” imbuh dia.Nor