GROBOGAN.NEWS Solo

Sering Selingkuh, Oknum Perangkat Desa Tanon Sragen Ini Didemo Warga

ilustrasi demonstrasi / joglosemarnews

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Puluhan warga dari beberapa dukuh di Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen melakukan aksi turun ke jalan, alias demo pada Selasa (19/10/2021).

Demo tersebut tidak terkait kasus korupsi, melainkan lantaran kasus skandal dugaan selingkuh yang dilakukan oleh oknum perangkat desa berinisial S (50).

Tak tanggung-tanggung, skandal itu dilakukan oleh S dengan beberapa wanita di desanya.

Sepekan setelah melayangkan surat aduan ke desa, siang ini, Selasa (19/10/2021), puluhan warga dari berbagai dukuh di desa itu nekat turun ke jalan.

Mereka menggelar demo menuntut perangkat yang menjabat sebagai Kaur itu segera disanksi tegas.

Bahkan warga mendesak agar S sesegera mungkin dilengser karena indikasi tabiat selingkuhnya dinilai sudah sangat meresahkan warga.

Puluhan warga itu menggelar demo di depan balai desa. Mereka berorasi menuntut Pemdes segera mencopot S karena sudah berulangkali terindikasi bermain asmara dengan wanita di desanya.

 

Padahal wanita-wanita itu notabene sudah berkeluarga. Koordinator aksi, M Januri mengatakan aksi demo terpaksa dilakukan sebagai puncak tuntutan warga yang jengah dengan ulah oknum Kaur tersebut.

Menurutnya aksi demo dilakukan spontan karena warga merasa resah dan malu atas tabiat sang Kaur.

“Ini tuntutan dari masyarakat berbagai dukuh, mintanya Pemdes dan BPD segera menurunkan saudara S. Karena sudah dua kali begitu (indikasi selingkuh) Pak. Sangat meresahkan sekali,” papar Januri kepada JOGLOSEMARNEWS.COM usai aksi.

Januri menguraikan warga yang demo merupakan perwakilan dari beberapa dukuh.

Aksi juga digelar lantaran permohonan sanksi melampaui surat yang sebelumnya dilayangkan, tidak sesuai harapan warga.

“Awalnya itu kita menyatakan sikap dengan tertulis Pak. Intinya sama, tapi Pak S mengklarifikasi dengan tulisan surat juga. Yang alasannya tidak masuk akal. Yang jelas masyarakat sudah jenuh dengan tabiat dan sikapnya tapi nggak ada sanksi tegas, akhirnya tadi sepakat demo demo gitu,” tandasnya.

Januri mengakui memang belum ada bukti konkret memergoki sedang berhubungan atau bukti visual soal perselingkuhan.

Hanya saja, warga sudah sering mendengar dan mengetahui jika Kaur S sering memiliki hubungan dengan wanita di desanya. Warga sudah pernah mengingatkan dan mengklarifikasi pada saat kejadian pertama beberapa tahun silam.

“Waktu itu Pak S minta maaf dan mengaku khilaf. Lha kok ini diulangi lagi. Yang kedua kemarin, malah istrinya yang mengadukan. Awalnya ditelepon kok sampai malam nggak pulang, katanya ada warga yang ninggal. Setelah dikroscek ke bayan di wilayah itu ternyata enggak ada yang ninggal. Lalu dicari ke masjid dikira di masjid, nggak ada. Pas istrinya pulang ke rumah malah lihat Pak S itu sama wanitanya itu. Wanitanya teman sekolahnya katanya,” urai Januri.

Setelah puas berorasi, warga kemudian memasang poster-poster di depan balai desa. Mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Terpisah, Kades Tanon, Luqman Hakim menyampaikan sebenarnya sudah meminta agar jika ada permasalahan, warga bisa mengadukan secara baik-baik.

Pihaknya tidak bisa menanggapi karena tuntutan warga hanya disampaikan lisan. Karenanya ia meminta agar aspirasi warga bisa dituangkan secara tertulis sehingga bisa menjadi dasar untuk melakukan langkah penanganan.

“Kalau sudah dibuat tertulis, nanti kita akan musyawarahkan dengan BPD dulu. Nanti hasil dari rapat BPD kita konsultasikan dengan atasan kita dalam hal ini Pak Camat atau ke Kabag Pemerintahan. Insyallah kami tetap prosedural dan sesuai norma untuk menindaklanjuti,” ujarnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/10/diduga-sering-selingkuh-puluhan-warga-tanon-sragen-demo-tuntut-oknum-perangkat-desa-dilengser/2/