JAKARTA, GROBOGAN.NEWS – Dampak dari aturan pelarangan mudik Lebaran yang dimulai pada Kamis (6/5/2021) sangat terasa, salah satunya di arus dan jadwal penerbangan di bandara.
Setidaknya, hal itu seperti diungkapkan oleh President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Dia memastikan larangan mudik hari pertama berjalan optimal di bandara-bandara yang dikelola perseroan.
Bahkan, lalu lintas penerbangan di bandara AP II, termasuk Bandara Soekarno-Hatta yang notabene merupakan bandara terbesar di Indonesia, mengalami penurunan hingga 90 persen dibanding hari-hari sebelumnya.
“Ini menandakan perjalanan memang tidak dilakukan masyarakat, kecuali dalam keadaan mendesak,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (6/5/2021).
Diketahui, tanggal 6 – 17 Mei 2021 merupakan masa pemberlakuan larangan mudik lebaran. Pada periode tersebut, sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 tahun 2021, larangan perjalanan lintas kota/kabupaten/provinsi/negara dikecualikan bagi pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan nonmudik.
Kepentingan itu yaitu bekerja/perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi satu orang anggota keluarga, dan kepentingan persalinan yang didampingi maksimal dua orang.
Adapun pelaku perjalanan lintas kota/kabupaten/provinsi/negara pada masa peniadaan mudik wajib memiliki surat izin perjalanan tertulis dengan ketentuan antara lain bagi pegawai instansi pemerintah/ASN/pegawai BUMN/pegawai BUMD, prajurit TNI dan anggota Polri melampirkan print out surat izin tertulis dari pejabat setingkat eselon II yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik pejabat setingkat eselon II.
Bagi pegawai swasta harus melampirkan print out surat izin tertulis dari pimpinan perusahaan yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik pimpinan perusahaan.
Sementara itu, bagi pekerja sektor informal harus melampirkan print out surat izin tertulis dari kepala desa/lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik kepala desa/lurah.
Adapun bagi masyarakat umum nonpekerja harus melampirkan print out surat izin tertulis dari dari kepala desa/lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik kepala desa/lurah.
Angkasa Pura II (Persero) pada Kamis 6 Mei 2021, resmi membuka Posko Pengendalian Transportasi Udara Selama Masa Idul Fitri Tahun 1442 H di bandara-bandara yang dikelola perseroan.
Awaluddin mengatakan posko di 19 bandara AP II bertugas antara lain untuk menjalankan fungsi monitoring dan pemeriksaan dokumen-dokumen atau surat-surat keterangan tersebut.
Posko-posko di bandara AP II ini juga, kata Awaluddin, terintegrasi dan terkoneksi dengan posko nasional di Kemenhub sehingga memperkuat pengawasan oleh regulator.
“Seluruh direksi AP II akan bergiliran setiap harinya untuk menjalani tugas sebagai pemimpin operasional posko, mengawasi langsung operasional bandara selama masa larangan atau peniadaan mudik, memastikan ketentuan peniadaan mudik berjalan optimal,” ujar dia.
Adapun penerbangan yang ada di bandara-bandara AP II hari ini sudah mampu mengakomodir kebutuhan bagi pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak.
Sejumlah maskapai telah mengkonfirmasi tidak melayani penerbangan di bandara-bandara AP II pada 6 – 17 Mei 2021, sebagai upaya mendukung pemerintah terkait ketentuan peniadaan mudik guna mencegah penyebaran Covid-19. Redaksi
Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/05/larangan-mudik-berlaku-efektif-penerbangan-drop-hingga-90-persen/