GROBOGAN.NEWS Pati

Tragis, Satu Keluarga di Rembang Ditemukan Tewas, Salah Satu Korban Seorang Dalang Tinggal di Sanggar Seni

Petugas kepolisian bersama tim medis mengevakuasi empat orang dalam satu keluarga Desa Turusgede, Kecamatan Rembang yang ditemukan tewas di lokasi berbeda dalam satu rumah.

REMBANG, GROBOGAN.NEWS-Kasus pembunuhan sadis terjadi di wilayah Desa Turusgede, Kecamatan Rembang. Satu keluarga ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam rumah, pada Kamis (5/2) sekira pukul 06.45 WIB.

Data yang dihimpun, kejadian ini menimpa keluarga seniman Anom Subekti (60), satu dari empat korban yang ditemukan tewas di dalam Padepokan Seni Ongko Joyo.

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre, mengungkapkan, penemuan jenazah para korban terjadi pada Kamis (5/2) pagi saat seorang pembantu rumah tangga (PRT) yang hendak bekerja di rumah korban. Pihaknya menduga keempatnya tewas karena dianiaya.

“Karena kejadiannya baru laporan daripada saksi jam 06.30 WIB, kita mendatangi TKP jam 07.00 WIB. Untuk motif masih dalam penyelidikan tapi korban hasil tindakan kekerasan atau penganiayaan,” terang AKBP Kurniawan.

“Untuk motif kami masih dalam pendalaman, karena kejadiannya baru laporan daripada saksi jam setengah tujuh, kita mendatangi TKP jam 07.00 WIB. Untuk motif masih dalam penyelidikan tapi korban hasil tindakan kekerasan atau penganiayaan,” terang dia.

Kurniawan memastikan, para korban meninggal akibat tindak kekerasan dan penganiayaan. Ditemukan sejumlah luka bekas hantaman benda tumpul pada bagian kepala para korban.

Kapolres menyebutkan, identitas empat orang sekeluarga yang tewas yakni dalang Anom Subekti (60), istrinya Tri Purwati (50), dan anaknya Alfitri Sayiditina (13) serta cucu Galuh Lintang Laras Kinanthi (11).

“Para korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia terdiri dari pemilik rumah, pak Anom Subekti, kemudian istri ibu Sri Purwati kemudian anak pemilik rumah yaitu Alfitri Saidatina, kemudian cucu daripada pemilik rumah yaitu Galuh Lintang Laras. Untuk korban usia sekitar 60, kemudian istri 50 tahun, anak 13 tahun dan cucu 10 tahun,” imbuh Kapolres.

AKBP Kurniawan menjelaskan, ada tanda-tanda bahwa korban dianiaya menggunakan benda tumpul. Jasad para korban mengalami lebam dan mengeluarkan darah di area muka dan hidung.

“Kami masih mengumpulkan bukti petunjuk rekaman CCTV di sekitar rumah. Mengenai motif pelaku, ada-tidaknya barang yang hilang, juga masih dalam penyelidikan,” ujar dia.

“Saat ini, seluruh jenazah sudah dibawa ke RSUD dr R Soetrasno Rembang untuk diautopsi,” imbuh Kapolres.

Sementara itu ,Penjabat (Pj) Kepala Desa Turusgede, Raslim, di lokasi kejadian, kepada awak media mengungkapkan, korban merupakan pengelola sanggar seni yang biasanya digunakan sebagai tempat latihan kesenian gamelan.

“Ya, Pak Anom Subekti (salah satu korban) mengelola usaha ini, usaha gamelan. Dan ini tempat untuk sanggar latihan tari dan latihan gamelan. Kalau malam minggu latihan, tapi ya kadang (tiap hari) ada,” terang dia.

Raslim juga mengungkapkan, sosok Anom Subekti dikenal baik di lingkungan sekitar. “Kalau di lingkungan, setahu saya baik-baik saja, enggak ada masalah,” ucap Raslim

Ia menambahkan, sebelum terjadinya peristiwa ini, warga Desa Turusgede tidak mendengar suara apa pun.

“Benar, lokasi padepokan agak jauh dan termasuk pemukiman baru. Kalau ada apa-apa enggak terdengar oleh warga,” imbuh dia. Ichsan