GROBOGAN.NEWS Kudus

Banjir Kudus, Sungai Wulan Meluap, 3 Desa di Kecamatan Kaliwungu Terendam Air

Petugas BPBD Kudus bersama relawan saat melakukan evakuasi korban banjir di Kecamatan Kaliwungu, kemarin. ist

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Kudus menyebabkan banjir di tiga desa di wilayah Kecamatan Kaliwungu.Bahkan, ketinggian banjir mencapai 1 meter.

Selain menggenangi permukiman warga, sekitar 80 hektar sawah warga juga terendam banjir. Hal itu membuat kekhawatiran petani lantaran tanaman padi warga yang sudah berusia 1,5 bulan terancam puso.

Kepala Pelaksanaan Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Budi Waluyo saat dikonfirmasi menyampaikan, banjir telah menggenangi pemukiman penduduk di Kecamatan Kaliwungu merendam tiga desa, yakni di Desa Banget, Kedungdowo dan Setrokalangan. Banjir terparah di wilayah Desa Setrokalangan.

Sedangkan ketinggian air di wilayah yang tergenang banjir lainnya bervariasi di antara 20-100 sentimeter.

“Genangan banjir terparah di Desa Setrokalangan. Banjir di sana menyebabkan permukiman warga Dusun Karangturi, Setrokalangan kembali terisolir,” terang dia,

Budi menyampaikan lebih detail, langkah awal penanganan banjir, Budi mengaku pihaknya telah menerjunkan relawan untuk memasang pembatas jalan dengan menggunakan bambu dan rafia di akses menuju Dukuh Karangturi, Setrokalangan.

“Selain hal tersebut, kami bersama jajaran Muspika Kaliwungu juga telah menyiapkan posko pengungsian di aula Kecamatan Kaliwungu. Namun, belum ada satupun warga yang datang di area pengungsian,” imbuh dia.

Sementara itu, Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan saat dikonfirmasiwartawan mengungkapkan, banjir terjadi pada pagi hari dan ketinggiannya terus bertambah hingga siang hari.

“Saat ini warga masih memilih bertahan di rumah. Meski demikian, kami sudah menyiapkan posko pengungsian dan dapur umum,” terang dia.

Dijelaskan lebih detail oleh Satria, banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Kaliwungu kali ini terjadi akibat limpasan air sungai wulan yang mengalir melalui SWD 1. Hal ini akibat debit di sungai Wulan yang cukup tinggi akibat hujan yang mengguyur Kudus dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, kata Satria, terdapat juga satu titik tanggul SWD yang kondisinya kritis yang berada di sebelah jembatan Setrokalangan. Badan tanggul mengalami longsor dan rawan jebol.

“Untuk tanggul yang kritis saat ini sudah diupayakan perbaikan dengan menggunakan satu unit alat berat,”pungkas dia. Nor Ahmad