GROBOGAN.NEWS Solo

Waduk Pidekso Dirancang Jadi Bangunan Tahan Gempa Hingga Kekuatan 8 SR di Wonogiri

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melaksanakan pembangunan Waduk Pidekso yang dibangun di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Ist

WONOGIRI, GROBOGAN.NEWS-Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengklaim Waduk Pidekso yang dibangun di wilayah Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, dirancang tahan gempa hingga kekuatan delapan skala Richter (SR). Waduk tersebut juga tahan terhadap berbagai bencana.

Hal itu disampaikan Kasi Bendungan BBWS Bengawan Solo, Khoirul Murod, beberapa waktu lalu. Menurutnya, konstruksi bendungan sudah didesain dan diperhitungkan untuk menahan kondisi yang bisa memicu terjadinya bencana, dan diperkirakan mampu bertahan hingga 50 tahun.

“Selain itu, bendungan tersebut juga dirancang dengan konstruksi yang mampu bertahan meskipun diguncang gempa bumi hingga delapan SR,” terang dia.

“Apabila terjadi gempa bumi, petugas akan segera memeriksa apakah ada keretakan pada badan bendungan. Jika ada segera dilakukan perbaikan,” katanya lebih lanjut.

Meski begitu, BBWS Bengawan Solo tetap menyusun Rencana Tindak Darurat (RTD) di Desa Pidekso. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.

Khoirul mengatakan ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya bencana di bendungan Pidekso, antara lain hujan badai, gempa bumi, puting beliung, dan sabotase. Sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan, masyarakat diminta ikut serta dalam mengamankan bendungan.

“Warga diminta melapor kepada petugas jika melihat hal-hal yang mencurigakan, seperti terjadinya rembesan atau amblesan pada tubuh bendungan dan naiknya air tanah,” terang dia.

“Masyarakat juga diharapkan untuk menjaga kebersihan lingkungan, mendukung penghijauan dan tidak membuang sampah di sungai dan waduk,” imbuhnya.

Khoirul membeberkan, hingga akhir Desember 2020 lalu, progres pembangunan Waduk Pidekso sudah mencapai 80 persen.

“Ditargetkan, bendungan itu selesai pada 2021 ini. Waduk Pidekso dirancang supaya bisa mengaliri saluran irigasi untuk 1.500 hektare lahan, menyuplai 300 liter per detik air baku, mereduksi banjir 261,2 m3 per detik, serta konservasi tanah dan kawasan pariwisata,” imbuh dia. Kahlil