MAGELANG, GROBOGAN.NEWS– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta BPBD di area yang mengelilingi Gunung Merapi untuk memastikan kondisi pengungsi dan tempat pengungsian dalam keadaan baik.
Hal tersebut menyusul adanya informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyatakan Gunung Merapi memasuki fase erupsi 2021.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang pun menindaklanjuti dan memastikan pengungsi Gunung Merapi di fase erupsi, dalam kondisi baik. Bahkan, kondisi pengungsi secara umum dalam keadaan sehat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, saat ini kondisi para pengungsi Gunung Merapi di Magelang terpantau baik dan dalam keadaan sehat.
Mereka selalu mendapatkan penanganan dari tim kesehatan, bila memang ada pengungsi yang memerlukan penanganan. Apalagi, mereka adalah kelompok rentan.
“Kondisi kesehatan baik, karena mereka dalam pantauan tim kesehatan,” kata Edy saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).
Ditambahkannya, kondisi logistik pengungsi juga dalam keadaan cukup. Sehingga, sampai saat ini tidak ada masalah dengan ketersediaan logistik di tempat pengungsian.
BPBD Magelang mencatat, para pengungsi berasal dari beberapa desa. Dari hasil pemantauan dan rekomendasi dari BPPTKG, Pemerintah Kabupaten Magelang memberlakukan status tanggap darurat bencana Erupsi Gunung Merapi, sehingga kelompok rentan diungsikan ke desa saudara (desa penyangga).
Adapun desa penyangga itu adalah warga Desa Paten mengungsi di Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan; warga Desa Krinjing mengungsi di Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan; warga Desa Ngargomulyo di Desa Tamanagung Kecamatan Muntilan yang terbagi di satu titik pengungsian. Sementara, warga Desa Keningar mengungsi di Desa Ngrajek Kecamatan Mungkid, terbagi di dua titik pengungsian.
“Jumlah pengungsi sekitar 527 orang,” jelasnya.
Disampaikan, berdasarkan data hasil pemantauan Gunung Merapi oleh BPPTKG, aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. Oleh karena itu, pada 5 November 2020 pukul 12.00 WIB, tingkat aktivitas Merapi dinaikkan dari waspada (level II) ke siaga (level III).
Dengan prakiraan daerah bahaya oleh BPPTKG di Kabupaten Magelang ada di Kecamatan Dukun yaitu Desa Paten, Dusun Babadan 1, dan Dusun Babadan 2. Selanjutnya, Desa Krinjing di Dusun Trono, Dusun Pugeran, dan Dusun Trayem; serta Desa Ngargomulyo di Dusun Batur Ngisor, Dusun Gemer, Dusun Ngandong, dan Dusun Karanganyar.
Secara umum, kondisi Gunung Merapi memasuki fase erupsi. Sejak Rabu (6/1/2021) kemarin sampai Kamis (7/1/2021) ini, Gunung Merapi beberapa kali mengeluarkan lava pijar.
Dari data-data seismik juga masih tinggi. Dengan kondisi itu, BPBD Magelang menyebut jika gunung masih menunjukkan perubahan yang mengkhawatirkan.
“Posisi Merapinya begitu,” jelas Edy. F Lusi