GROBOGAN.NEWS Semarang

Pembangunan Pasar Johar Selatan dan Pasar Kanjengan Harus Dipercepat, DPRD Kota Semarang Terima Audiensi PPJCB

Komisi B DPRD Kota Semarang dan Dinas Perdagangan Kota Semarang saat menerima audiensi para perwakilan pedagang Pasar Johar Cagar Budaya di kantor DPRD, Senin (25/1) lalu. Ist

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta proses pembangunan Pasar Johar Selatan dan Pasar Kanjengan dipercepat sebagai solusi pemindahan pedagang segera dilakukan secara bersama-sama.

Hal ini mengingat sudah ada keinginan dari pedagang untuk segera pindah ke bangunan Johar Cagar Budaya.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo, saat menerima audiensi Persatuan Pedagang Johar Cagar Budaya (PPJCB), Senin, (25/1) kemarin.

Joko mengatakan, pemindahan pedagang memang harus dilakukan bersama agar tidak muncul kecemburuan sosial. Saat ini, Johar Cagar Budaya dan Johar Utara belum dapat menampung seluruh pedagang. Sehingga, solusi terbaik yang harus dilakukan yaitu pemerintah mempercepat pembangunan Johar Selatan dan Pasar Kanjengan.

“Kalau mau dipindah, kami menghendaki bersama dengan catatan semua proses pembangunan Pasar Johar sudah selesai. Tidak bisa satu per satu karena akan menimbulkan kecemburuan sosial,” ujar Joko.

Diakuinya, banyak sekali kelompok-kelompok pedagang di Pasar Johar mulai dari PPJ, PPJP, Johar Timur, Johar Bawah, Johar Utara, dan PPJCB. Semua kelompok tentu harus mengikuti aturan pemerintah.

Dia meminta pemerintah melakukan pendataan yang jelas agar tidak timbul kekacauan saat pemindahan.

“Pendataan harus dilakukan pemerintah. Yang pegang data pemerintah. Kalau tidak pasti kacau. Dalam pendataan harus ada buktinya,” paparnya.

Ketua PPJCB, Suryo Wibowo mengatakan, para pedagang meminta bisa segera masuk ke Pasar Johar Cagar Budaya mengingat bangunan tersebut saat ini sudah selesai direhabilitasi pasca kebakaran 2015 silam.

“Johar Cagar Budaya sudah jadi. Yang kami inginkan seperti apa yang disampaikan Pak Jokowi bahwa bangunan itu sudah jadi dan bisa segera dimasukan,” paparnya.

Hingga saat ini, kata dia, pedagang belum mengetahui bagaimana metode penataan pedagang disana. Dia menegaskan, para pedagang akan terus mengawal agar bisa segera kembali ke kawasan Johar.

“Kami masih menunggu dengan kesabaran dan berharap bisa segera masuk tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, pihaknya tengah menggodok formula untuk mengembalikan pedagang ke kawasan Johar. Sejauh ini, Dinas Perdagangan mencatat ada sekitar 7.900 pedagang. Sementara, Johar Utara dan Tengah baru dapat memuat sekitar 1.200 pedagang.

“Ada keinginan para pedagang karena dulu keluar bareng, masuk juga bareng. Kalau memang ada instruksi pedagang harus pindah, kami siapkan segala alternatif, apakah bersama-sama, atau ada pilihan lainnya seperti apa kita ikut dengan resiko yang terkecil,” paparnya.

Pembangunan kawasan Johar pun akan dilanjutkan agar dapat menampung seluruh pedagang. Fravarta mengatakan, Kementrian PUPR mulai menggarap Pasar Kanjengan dan Johar Selatan.

Kontrak pembangunan dua bangunan tersebut hingga Februari 2022. Hanya saja, pihak satker menyanggupi bisa rampung akhir  2021.

“Saat ini sudah mulai pelaksanaan pengerjaan dilakukan oleh satker Kementerian PUPR,” katanya.

Di sisi lain, sewa lahan di tempat relokasi yakni di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), sambung Fravarta, telah diperpanjang hingga akhri 2021 dan akan diperpanjang sesuai kebutuhan. Kahlil