GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

Katib Aam PB NU, Yahya Cholil Staquf Ingin Tak Muncul Kandidat dari NU di 2024

Yahya Cholil Staquf dan Paus Fransiscus / tempo.co

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS Dalam Pilpres 2019 lalu, Rais Aam PBNU saat itu, Ma’ruf Amin berhasil duduk sebagai wakil presiden.

Berkaca dari itu, Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Yahya Cholil Staquf menginginkan agar NU tidak ikut kompetisi politik pada 2024 mendatang.

Ia juga menegaskan tak ingin pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024 ada kandidat dari PBNU.

“Saya melihat keberhasilan mendudukan wapres di Pemilu lalu bisa mendorong para aktivis NU untuk mengulangi lagi,” kata Yahya kepada Tempo, Senin (11/10/2021).

Yahya Staquf mengaku tidak ingin pengalaman tersebut menjadi suatu pola yang terus dilakukan.

Sebab, kata dia, hal tersebut dapat merugikan bangsa karena kehilangan satu komponen yang punya kapasitas menjadi penyangga sistem, untuk mencegah terjadinya pembelahan berkepanjangan.

Menurut mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini, NU harus bisa menjadi milik semua orang, menyediakan ruang, dan melayani semua pihak.

Karena itu, dalam gagasannya menjadi calon ketua umum PBNU, Yahya menawarkan untuk melakukan repositioning politik.

“Supaya jangan sampai menjadi pihak dalam kompetisi politik,” ucapnya.

Ke depannya, Yahya menuturkan kompetisi politik akan cenderung lebih intens dan rawan.

Sehingga, kehadiran NU diperlukan menjadi komponen sosial yang kuat sebagai penyangga sistem.

“Supaya kalau ada kontraksi bisa jadi semacam penjaga harmoni dalam masyarakat. Karena itu tidak boleh jadi pihak. Kalau NU jadi pihak, NU tidak bisa menjadi pendamai,” kata dia.

www.tempo.co

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/10/ingin-nu-jadi-pendamai-calon-ketum-pbnu-yahya-staquf-ingin-nu-ikut-berkompetisi-politik/2/