GROBOGAN.NEWS Solo

Gowes di Sragen, Belum Afdol Kalau Belum Kunjungi Puncak Gunung Morojoyo

Komunitas pecinta gowes yang tergabung dalam Goblak saat berpose bersama di Puncak Gunung Morojoyo, Tanggan, Gesi, Sragen usai kerjabakti membersihkan puncak dengan view nan indah tersebut. Foto/Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Rasanya belum afdol jika gowes ke kawasan Sragen tidak mampir ke Gunung Morojoyo.

Lokasi itu terletak di sebuah puncak gunung kecil di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen. Lokasi itu diklaim sebagai salah satu titik puncak yang cocok bagi goweser karena memiliki view nan indah dengan rute menantang.

Puncak Morojoyo dikenalkan oleh sekelompok pecinta gowes asal Tanon, yang tergabung dalam Komunitas Goblak atau Gowes Ngablak, Rabu (11/8/2021).

Bahkan saking terpesonanya, komunitas yang dikomando Wakil Direktur PDAM Sragen, Handoko itu langsung tergerak melakukan bakti sosial membersihkan semak liar di puncak Morojoyo.

“Iya hari ini tadi kami bersama anggota komunitas Goblak kerja bakti membersihkan semak, memotong rumput liar yang ada di Puncak Morojoyo. Karena menurut kami lokasi puncak itu sangat indah dan sangat potensial untuk destinasi baru,” papar Handoko ditemui usai kerjabakti, Rabu (11/8/2021).

Aksi sosial itu dilakukan dengan menggunakan peralatan pemotong rumput dan lainnya. Anggota komunitasnya bahu membahu membersihkan rumput dan semak liar yang menutupi keindahan puncak Morojoyo.

Menurutnya hal itu dilakukan sebagai wujud kecintaan sekaligus upaya mengenalkan potensi Puncak Morojoyo kepada publik utamanya pecinta goweser.

“Beberapa waktu lalu kami ke sana dan kondisinya memang belum terjamah. Kami juga kaget ternyata di wilayah Tanggan, Sragen Utara ada puncak alam yang indah, namanya Gunung Morojoyo. Kami baru tahu setelah gowes dan menemukan rute ke situ. Dan ternyata sangat bagus. Konon dari historinya, puncak itu menjadi salah satu tempat pembuatan peta pulau Jawa,” urainya.

Pemandangan dari puncak Morojoyo di Tanggan, Gesi, Sragen. Foto/Wardoyo

Ia berharap dengan dibersihkan dan ditata, maka lokasi itu diyakini akan menjadi destinasi wisata gowes yang sangat menarik di Sragen Utara.

View Bagus, Spot Menantang

Pejabat asal Dukuh Ngablak, Bendo, Sukodono itu optimis Puncak Morojoyo akan menjadi destinasi alternatif yang punya daya tarik tersendiri bagi pecinta alam serta goweser.

Morojoyo. Yang pertama jalur menuju ke puncak itu dikelilingi pepohonan, ada tantangan, spot-spot lengkap dengan bonusnya.

“Dan ketika sampai di puncak view-nya luar biasa. Dari puncak situ kita bisa melihat pemandangan di seluruh Sragen. Kami enggak tahu apakah itu puncak tertinggi di Sragen. Tapi feeling saya itu yang tertinggi. Makanya kami berharap ini bisa lebih dikenal publik dan bisa jadi destinasi gowes di Sragen Utara.

Ayo ada teman-teman gowes, ini lho ada lokasi gowes yang bagus. Sehingga nggak melulu ke wilayah Karanganyar, Jamus dan lainnya. Sragen juga punya tempat yang bagus,” tandasnya.

Anggota Komunitas Goblak, Agus AMD mengatakan komunitas gowes Ngablak beranggotakan sekitar 30 orang dari berbagai wilayah mulai dari Tanon, Mondokan hingga Sragen.

Selama ini, komunitasnya memang banyak menjelajah ke rute Gowes di Jamus dan arah selatan. Sebelum kemudian menemukan rute baru yang potensial yakni Puncak Morojoyo di Tanggan Gesi.

“Awalnya kita kemarin sepeda santai ke sana melihat kok ada puncak yang bagus. Jalan lumayan bagus dan pemandangan dari atas bagus. Cuma karena belum terawat sehingga kami berinisiatif kerja bakti hari ini,” paparnya.

Menurutnya kerja bakti dilakukan mulai pukul 07.30 WIB sampai 11.30 WIB. Agus menyebut kegiatan kerjabakti itu dilakukan sebagai aksi sosial yang diharapkan membawa kemanfaatan bagi alam dan masyarakat.

“Dengan lokasi yang bersih dan dikenal, harapan kami banyak dikunjungi pecinta gowes dan wisatawan. Sehingga ke depan bisa mengangkat roda ekonomi, berdiri warung dari warga sekitar. Ini juga menjadi sisi positif bahwa di samping gowes untuk olahraga di masa pandemi, ada sisi positif yang bisa kami lakukan,” tandasnya.

Puncak Tertinggi Sragen

Bahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemdes Tanggan akan menggelar upacara HUT RI pada 17 Agustus nanti di Puncak Morojoyo.

Dari sejarahnya, puncak yang berada di ketinggian 350 MDPL itu berdiri sebuah tugu dan prasasti sebagai salah satu tugu penanda wilayah Indonesia. Diyakini Puncak Morojoyo menjadi puncak tertinggi di Sragen.

“Di Puncak Morojoyo itu ada tugu dengan tulisan 350. Kalau dari sesepuh desa di sana, tugu bersejarah itu menjadi tugu ke-350 di Indonesia,” tandasnya.

Komunitas Gowes Goblak saat kerjabakti memotong rumput dan semak liar di Puncak Morojoyo Tanggan, Gesi, Sragen, Rabu (11/8/2021). Foto/Wardoyo

Kades Tanggan, Mulyanto mengapresiasi inisiatif kerja bakti yang dilakukan komunitas Gowes Ngablak di Puncak Morojoyo. Ia berharap aksi sosial itu bisa menjadi stimulus bagi warga sekitar untuk mulai tergerak menata Puncak Morojoyo sehingga bisa menjadi destinasi wisata alam yang menarik.

“Kami terimakasih sekali ada aksi sosial dari komunitas Gowes Ngablak. Karena Puncak Morojoyo itu memang ada peninggalan sejarahnya berupa tugu di puncak dan tetap menjadi aset. Kami sendiri juga sudah berfikir bagaimana mengangkat nama desa Tangan tempat yang sangat bagus dan tempat tersebut bisa jadi tempat wisata alam karena pemandangannya sangat bagus,” tandasnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/08/tim-gowes-ngablak-kenalkan-puncak-terindah-dengan-view-menawan-di-sragen-utara-namanya-gunung-morojoyo-diyakini-bakal-jadi-destinasi-primadona-baru/