GROBOGAN.NEWS Solo

Setrum Tikus di Sragen Sudah Makan Korban Nyawa 18 Petani

Para petani korban-korban setrum jebakan tikus di Sragen dari waktu ke waktu dalam beberapa bulan terakhir / Foto kolase: Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS Meski diakui masih banyak tikus di wilayah Sragen, Dinas Pertanian Kabupaten Sragen minta para petani menghentikan pemakaian alat jebakan tikus yang menggunakan arus listrik.

Menurut deteksi dari Dinas Pertanian setempat, serangan hama tikus saat ini memang masih merajalela di Sragen. Kini serangan tikus hampir merata di semua wilayah di Kabupaten Sragen.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Sragen, Ekarini Mumpuni Titi Lestari. Ia mengatakan sebenarnya dari dulu sudah membuat surat edaran.

Tidak hanya SK Bupati, SK dari Gubernur juga sudah ada edaran bahwa dilarang menggunakan jebakan tikus dengan aliran listrik.

“Dari dulu sebenarnya sudah ada edaran. Edaran dari Pak Gubernur juga, ada edaran dari Pemkab juga bahwa dilarang mengunakan jebakan tikus aliran listrik,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (2/8/2021).

Ekarini mengklaim selama ini pihaknya sudah menyosialisasikan agar melakukan gerakan gropyokan serentak. Menurutnya langkah itu paling efektif untuk menekan hama tikus.

Kemudian pemberantasan serentak itu juga diharapkan selalu disampaikan kepada petani.

 

Dinas menyediakan obat-obatan pembasmi hama tikus dan masyarakat yang membutuhkan diminta menghubungi ke dinas.

“Dinas juga siap obat-obatnya. Bagi yang ada hama kita siap untuk mensupport,” terangnya.

Ia mencontohkan salah satu wilayah yang rutin melakukan gropyokan adalah Desa Girimargo, Kecamatan Miri. Petani di wilayah lain diharapkan bisa mencontoh untuk melakukan kegiatan serupa.

Ditambahkan, saat ini serangan tikus saat ini hampir menyeluruh dan merata di semua wilayah Sragen. Namun biasanya populasi dan serangan tikus itu terjadi pada musim-musim tertentu seperti menjelang panen.

“Menjelang panen biasanya banyak sekali tikusnya. Kalau saat ini hama tikus sudah hampir merata,” imbuhnya.

Sementara disinggung wilayah yang terdeteksi masih dipasangi setrum jebakan tikus, Ekarini mengaku tidak hafal pasti.

Namun ia berharap petani yang masih memasang, agar segera melepas atau mencabutnya.

“Kalau menertibkan kita tidak punya kewenangan. Bisanya hanya menghimbau saja,” tandasnya.

Pernyataan itu dilontarkan menyusul rentetan kasus kematian petani akibat kesetrum jebakan tikus. Dalam tiga hari terakhir, tercatat ada dua petani di Desa Tangkil Sragen dan Karangudi Ngrampal yang tewas kesetrum jebakan tikus.

Sementara jika ditotal, sudah ada 18 petani yang tewas kesetrum jebakan tikus dalam kurun satu setengah tahun terakhir. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/08/18-petani-sragen-tewas-dinas-pertanian-minta-segera-lepas-perangkat-setrum-jebakan-tikus-sebut-serangan-sudah-merata-di-semua-wilayah/