GROBOGAN.NEWS Solo

Wah, Sekitar 200 Warga Sragen Menghindar dari Kewajiban Vaksin. Satpol PP Terpaksa Blusukan untuk Menjemput

Ilustrasi Vaksinasi.

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Sekitar 200 orang   warga Desa Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen menolak divaksin Covid-19 lantaran ketakutan.

Dari sekitar 250 warga yang diundang untuk hadir dalam vaksinasi, kurang dari 50 orang saja yang datang memenuhi undangan, Kamis (22/7/2021).

Mayoritas warga utamanya lansia yang diundang, ternyata ketakutan dan memilih tidak hadir. Dan,  cara yang mereka pakai untuk menolak undangan vaksin pun  unik-unik.

Seperti yang terlihat di Dukuh Jenar RT 3, 4 dan 5. Saat petugas Satgas Covid-19 dari Kecamatan yang diwakili Satpol PP dan perangkat desa Jenar keliling blusukan untuk menjemput warga, sebagian langsung bereaksi negatif.

“Tadi kami keliling pakai mobil sama Satpol PP di 3 RT itu. Begitu lihat mobil plat merah, banyak warga yang langsung nutup pintu pas mobil berhenti di depan rumahnya,” papar Kasi Pemerintahan Desa Jenar, Wartono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Lebih ekstrim lagi, ia menyebut ketika mencoba untuk menjemput warga yang tengah di pasar. Begitu melihat mobil petugas, kerumunan warga
Salah satu pria lanjut usia warga Jenar Sragen terlihat memejamkan mata tanda ketakutan saat disuntik vaksin oleh Bupati Sragen, Kamis (22/7/2021).

Wartono menyebut mayoritas warga yang enggan itu mengaku takut disuntik vaksin. Diduga mereka ngotot menolak vaksin karena kekurangpahaman informasi serta ketakutan adanya berita-berita hoaks efek setelah divaksin jadi sakit hingga meninggal.

“Pada takut ada informasi berita ada yang habis divaksin jadi sakit, meninggal dan lain-lain. Padahal mungkin itu berita nggak benar,” terangnya.

Terkait kondisi itu, Kades Jenar Samto mengatakan sebenarnya undangan untuk 250 warga lansia sudah disebar ke rumah-rumah.

Pihaknya dan semua perangkat serta RT juga sudah berupaya maksimal memberi pemahaman dan mengundang warga. Akan tetapi faktanya memang banyak warga yang enggan datang dengan alasan takut disuntik.

“Di desa kami ada sekitar 530 lansia. Kami dari kemarin sore sudah berusaha menyampaikan undangan ke warga dari rumah ke rumah. Tapi ya nyatanya banyak yang nggak mau. Kemarin saya ngundang 18 RT yang datang cuma 6 orang. Kita undang lagi malam harimu yang datang cuma 11 RT saja. Kami dari Selasa kemarin juga nggak leren,” ujarnya.

Kades menyampaikan kondisi sebagian warganya memang kurang memahami soal vaksin. Minimnya sosialisasi dan penokohan yang vaksin membuat warga banyak terpengaruh kabar burung atau hoaks yang beredar.

Ia meminta untuk memaksimalkan animo warga, sosialisasi harus lebih gencar lagi. Terutama pada tokoh-tokoh masyarakat untuk meyakinkan warga.

“Kalau bisa dari kecamatan terjun ke bawah ajak bidan desa dan RT keliling memberi sosialisasi. Selain itu penting juga memberi contoh yang sudah divaksin seperti ini. Aman dan tidak ada masalah agar warga percaya,” tuturnya.

Kades Samto mengakui vaksin kali ini memang belum berhasil menggerakkan warganya. Namun ia akan memaksimalkan sosialisasi untuk meredam pemahaman warganya yang selama banyak menerima kabar negatif soal vaksin.

“Banyak yang takut karena dengar kabar di sana habis divaksin mati. Ada juga yang katanya habis divaksin sakit. Padahal itu hanya kabar burung dan tidak benar terjadi. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/07/waduh-ketakutan-divaksin-warga-jenar-sragen-pilih-kabur-rame-rame-ke-hutan-lihat-mobil-petugas-mau-jemput-pintu-rumah-rumah-malah-langsung-ditutup/