GROBOGAN.NEWS Solo

Setelah Bertikai dan Rusakkan 2 Rumah, Puluhan Pendekar dari 2 Perguruan Silat di Sragen Ini Kerja Bakti Lakukan Perbaikan dengan Dikawal Kapolres

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat mengawal perbaikan rumah 2 warga di Pengkok Kedawung Sragen oleh puluhan pendekar Pagar Nusa dan PSHT, Rabu (28/7/2021). Dua rumah warga itu rusak setelah digeruduk puluhan pendekar buntut pertikaian kedua kubu. Foto/Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS Setelah bentrok dan mengakibatkan rusaknya dua unit rumah warga Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen pekan lalu, puluhan pendekar dari dua perguruan silat bersatu padu melakukan perbaikan, Rabu (28/7/2021).

Dua perguruan silat tersebut adalah Pagar Nusa (PN) dan PSHT. Mereka sengaja diminta untuk berbaur setelah sempat terlibat pertikaian hingga berujung perusakan dua rumah warga di desa tersebut sepekan silam.

Dua rumah warga korban perusakan yang diperbaiki itu adalah milik Bu Darsi (50) dan Sofyan Ari Wibowo (47) warga Dukuh Pengkok RT 5.

Rumah kedua warga itu mengalami kerusakan setelah digeruduk puluhan pendekar Pagar Nusa pada Selasa (20/7/2021) malam lalu.

Akibat aksi itu, rumah Sofyan mengalami kerusakan pada pintu dan kaca depan. Sedangkan rumah Darsi yang ada di depannya rusak pada risplang dan satu asbes teras.

Perbaikan kerusakan dikawal langsung Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi dan Kapolsek Kedawung AKP Sutomo.

Kapolres menyampaikan perbaikan oleh itu merupakan upaya penyelesaian persoalan dan menyatukan kembali kedua kelompok yang sempat berselisih paham hingga berujung aksi perusakan.

Perbaikan oleh kedua belah pihak itu juga sebagai tindaklanjut upaya penyelesaian secara kekeluargaan yang sudah dilakukan polisi atas kasus itu.

“Alhamdulillah hari ini, pihak Pagar Nusa dan PSHT melakukan kerjabakti memperbaiki rumah warga lingkungan sini yang mungkin apa pagarnya atau kacanya kemarin mengalami kerusakan akibat pertikaian kelompok silat beberapa waktu lalu. Kondisi yang awalnya baik, kemudian timbul kerusakan dan ini diperbaiki. Alhamdulillah untuk bagian- bagian lain diselesaikan besok pagi,” paparnya kepada wartawan.

Kapolres menguraikan penyelesaian secara kekeluargaan dilakukan semata- mata untuk menyelamatkan masa depan para pelaku yang mayoritas masih remaja.

Hal itu juga sesuai arahan Kapolda bahwa tidak setiap kasus harus berakhir dengan penindakan secara hukum. Ia juga berpesan aksi-aksi seperti itu tidak terulang lagi karena tidak ada untungnya dan justru merugikan masyarakat maupun mereka sendiri.

“Ini untuk mewujudkan saling pengertian antar sama lain. Sekali lagi sesuai arahan Bapak Kapolda kita jangan bangga memenjarakan orang. Kita tidak dianggap sukses ketika bisa memasukkan orang ke dalam sel tahanan. Tapi dalam hal ini bagaimana kita dapat membina adik- adik kita bisa bermanfaat membantu pemerintah dan bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.

Terlebih saat ini, energi pemerintah dan aparat sudah banyak terkuras untuk menangani pandemi.

Karenanya selain diberi pembinaan, para remaja perguruan silat itu nantinya juga akan dilibatkan membantu program pemerintah dalam penanganan pandemi.

“Misalnya ikut membagikan bansos, mengawasi warga yang isoman dan mengantar lansia untuk hadir divaksin,” terangnya.

 

Ada Kesalahpahaman

Salah satu pemilik rumah yang menjadi korban perusakan, Sofyan Ari Wibowo mengapresiasi upaya perbaikan tersebut.

Menurutnya hal itu dipandang jalan terbaik demi kelancaran dan kenyamanan semuanya. Terlebih ia sudah memaafkan aksi para pelaku yang menggeruduk dan sempat melakukan perusakan rumahnya.

“Intinya kemarin hanya terjadi kesalahpahaman yang tidak diperkirakan. Setelah diusut ternyata kebetulan mereka (pelaku) masih keluarga semua. Kami dari pihak NU dan teman-teman itu dari Pagar Nusa. Akhirnya kemarin kita tempuh jalan terbaik demi kelancaran dan kenyamanan. Demi anak-anak juga agar jangka panjangnya mereka bisa kerja,” ujarnya.

Pemilik rumah korban perusakan, Sofyan saat menyampaikan pesannya kepada para pendekar Pagar Nusa dan PSHT sebelum memperbaiki rumahnya. Foto/Wardoyo

Ia menyampaikan rumahnya sempat rusak bagian pagar depan dan miring akibat setelannya didorong massa pendekar tersebut.

Kemudian kaca bagian teras juga pecah diduga terkena berondongan lemparan batu saat kejadian.

“Untuk pagarnya hari ini dibetulkan tapi nanti tetap harus disetel oleh ahlinya. Karena kemarin sempat miring. Kalau kacanya, sesuai kesepakatan kemarin nanti akan diganti,” tandasnya.

Kerjabakti dua kelompok perguruan silat itu juga disaksikan oleh tokoh agama setempat. Sementara dari cerita para saksi, aksi perusakan itu melibatkan pendekar silat Pagar Nusa.

emicunya diduga karena kesalahpahaman dan terpancing emosi karena anak pemilik rumah yang kebetulan diketahui merupakan pendekar PSHT. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/07/2-rumah-warga-rusak-akibat-pertikaian-puluhan-pendekar-pagar-nusa-dan-psht-di-kedawung-sragen-langsung-dihukum-memperbaiki-kapolres-pesan-jangan-terulang-lagi/