GROBOGAN.NEWS Kudus

Kios Pasar Kliwon Kudus Terbakar, Pedagang Kalang Kabut Selamatkan Barang Dagangan, Enam Mobil Damkar Masih di Lokasi

Kios di area Pasar Kliwon Kudus, terbakar, Selasa (16/2) sore ini. Enam mobil pemadam kebakaran bersama sejumlah petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api. Ist

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Kios di area Pasar Kliwon Kudus, terbakar, Selasa (16/2) sore ini. Enam mobil pemadam kebakaran berupaya memadamkan api.

Sejumlah pedagang pasar tampak berupaya keras menyelamatkan barang dagangannya.

Data yang dihimpun menyebutkan, kobaran api berasal dari kios nomor 18. Kios yang terbakar tersebut merupakan gudang pakaian. Peristiwa kebakaran ini terjadi sekira pukul 16.00 WIB.

Kepala Polsek Kudus Kota AKP Khoirul Naim, saat dikonfirmasi mengungkapkan, kobaran api berasal dari kios nomor 18. Kios itu merupakan gudang pakaian.

Kendati demikian pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran.

“Saat ini ada sebanyak enam mobil pemadam kebakaran dari jajaran Satpol PP, BPBD dan sejumlah perusahaan berupaya memadamkan api,” terang dia.

“Untuk penyebab kebakaran kami belum bisa menyimpulkan secara pasti. Saat ini proses pemadaman masih dilakukan oleh petugas. Informasi awal dari kios nomor 18. Isinya kios pakaian,” sambung dia.

Saat ini seluruh petugas masih berjibaku memadamkan api di kios Pasar Kliwon Kudus. Kobaran asap pekat masih terlihat membubung.

Terlihat para pedagang sibuk mengevakuasi barang dagangannya. Mereka khawatir api bakal menjalar ke kios mereka.

Sementara itu, Mukhorobin, salah seorang pedagang sandal di Pasar Kliwon di Kudus, mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi di sebuah kios di blok A lantai bawah sekitar pukul 16.00 WIB.

Menurut dia, kios pakaian yang terbakar merupakan gudang penyimpanan barang dagangan dan tidak ada yang menunggui.

Atas peristiwa tersebut, para pedagang langsung berupaya memadamkan api dengan menggunakan air hidran yang tersedia di lokasi pasar sebelum tim pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian.

Meskipun yang terbakar diduga hanya satu kios, namun membuat para pedagang panik dan harus mengevakuasi barang dagangannya. Nor Ahmad