GROBOGAN.NEWS Semarang

Memperkuat Kebhinekaan untuk Membangun Pondasi Bangsa dengan Meningkatkan Peran Masyarakat

Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto saat memberikan pemaparan dalam kegiatan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng di Hotel C3, Ungaran, Kabupaten Semarang. Ist

UNGARAN, GROBOGAN.NEWS-Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto mengingatkan agar peran masyarakat bisa lebih ditingkatkan.

Peran tersebut menjadi penting di era sekarang ini dalam kerangka kebangsaan, mengingat Indonesia dibangun dalam kebhinekaan.

Penegasan tersebut disampaikan di hadapan perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Kabupaten Semarang, Senin (22/2/2020).

Dalam acara yang diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng di Hotel C3, Ungaran, dihadiri sejumlah ormas seperti Ansor, MTA, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Diskusi “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sipil dalam Penyelesaian Konflik Sosial” juga turut menghadirkan narasumber St Sukirno (Komisi A), Sholeka Kurniawati (Komisi B) dan, Ida Nurul Farida (Komisi E).

Bambang lantas menguraikan, pendiri bangsa sudah menyepakati mengenai bentuk kenegaraan yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Memiliki beragam agama, suku, ras dan sebagainya, Indonesia bukanlah sebuah negara yang hanya berdasarkan agama. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat hendaknya mencakup keseluruhan tanpa memandang golongan apa pun.

“Intoleransi dan radikalisme sekarang ini menjadi tantangan tersendiri di era sekarang ini. Era dengan informasi yang datang begitu cepat dengan akurasi yang benyak dipertanyakan. Masyarakat jangan mudah terhasut dengan perbedaan yang ada,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam sambutannya Kepala Badan Kesbangpol Jateng Chaerudin menyebutkan banyak persoalan yang berpotensi memunculkan konflik sosial, baik seputar lahan, agama, unjuk rasa dan sebagainya. Perilaku yang ada sudah mengabaikan etika sosial dan hukum. Ia meminta segenap ormas dan FKUB untuk menyemaikan pesan-pesan sejuk dan damai.

Sholeha Kurniawati saat menjadi pembicara menyoroti soal peran partisipasi masyarakat dalam memberantas narkoba yang sudah menyasar pada anak-anak.

Baginya, narkoba menjadi musuh bersama dan ancaman masa depan. Sekarang ini masyarakat harus peduli pada pemberantasan serta penanganan narkoba.

Ida Nurul Farida fokus pada identitas bangsa. Gejala kalangan muda mulai hilang keidentitasan diri sebagai Bangsa Indonesia.

Globalisasi mulai menyerang budaya bangsa mulai dari makanan, kesenian dan sebagainya. Ia menginginkan supaya menghidupkan budaya bangsa. Anak-anak untuk dikenalkan dan terus diingatkan mengenai identitas kebangsaan.

Sukirno pun demikian. Bila tidak mulai dari sekarang ini membangun partisipasi masyarakat, ancaman akan kehilangan identitas diri bangsa menjadi kenyataan.Ari B