GROBOGAN.NEWS Grobogan

Pengawasan Khusus Program PPKM Berbasis Mikro Jadi Prioritas

Bupati Grobogan Sri Sumarni terus meningkatkan pengawasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro di wilayah Desa Mlilir di Kabupaten Gubug.

PURWODADI, GROBOGAN.NEWS-Masih adanya sejumlah wilayah dengan kasus Covid-19 cukup tinggi, membuat Bupati Grobogan Sri Sumarni terus meningkatkan pengawasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

Seperti yang dilakukannya bersama Kapolres Grobogan AKBP Jury Leonard Siahaan, dan Dandim 0717 Purwodadi Letkol Asman Mokoginta, dengan mengecek Pos PPKM berbasis mikro di Desa Godong (Kecamatan Godong), dan Desa Mlilir (Kecamatan Gubug), Kamis (18/2) kemarin.

Menurut Bupati Sri Sumarni, saat ini terdapat beberapa kecamatan di wilayahnya dengan kasus Covid-19 cukup tinggi, seperti di Kecamatan Godong, Toroh, dan Gubug.

Keberadaan posko PPKM mikro yang diikuti dengan kedisiplinan warga menerapkan PPKM, diharapkan dapat mencegah penyebaran virus corona.

Dia juga meminta Satgas Covid-19 mulai dari kecamatan hingga desa, terus memantau penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing.

“Warga yang (terinfeksi) Covid dan isolasi mandiri, supaya juga dipantau. Karena kadang-kadang masyarakat kena Covid tapi masih jalan-jalan,” terang dia.

“Makanya dari camat sampai desa dan Tim Satgas ini bisa memantau dengan maksimal,” tambahnya.

Ditambahkan, di Kabupaten Grobogan terdapat 273 desa dan 70 kelurahan, di mana masing-masing desa dan kelurahan memiliki Posko PPKM mikro.

Posko tersebut dibentuk agar kepala desa dibantu masyarakat bisa melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 secara maksimal.

Dalam kesempatan tersebut Sri Sumarni kembali mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar pentas seni hajatan, lantaran penyebaran Covid-19 dari cluster perumahan dan hajatan cukup banyak.

Pernikahan tetap bisa dilakukan, dengan akad nikah di KUA, dengan mengundang kerabat terdekat yang jumlahnya sekitar 10 orang.

Warga juga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker setiap keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun seusai beraktivitas, dan menjauhi kerumunan.

“Kalau memang, tidak penting jangan keluar. Kalau keluar harus bawa masker, terus menghindari kerumunan kerumunan, kerap cuci tangan yang bersih pakai air mengalir dengan sabun. Mari bersama-sama kita jaga taati protokol kesehatan,” imbuh dia. Arya | Ris