GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

26 Terduga Teroris Jaringan JAD dan Terafiliasi ISIS Dipindahkan dari Makassar ke Jakarta. Sebanyak 19 Disebut Aktif sebagai Anggota FPI

Ilustrasi tahanan. Foto: pixabay.com

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS Sebanyak 26 terduga teroris yang terlibat dengan jaringan Jamaah Anshurat Daulah (JAD) dipindahkan dari Makassar ke Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Para terduga teroris tersebut tujuh orang berasal dari Gorontalo dan sisanya 19 orang dari Makassar. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sekira pukul 13.55 WIB.

Disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono, para terduga teroris tersebut diyakini memiliki keterkaitan dengan kelompok ISIS.

“Untuk (terduga teroris) yang (berasal dari) Gorontalo, kelompok ini dikenal dengan ikhwan pakuato atau merupakan kelompok JAD terafiliasi ISIS,” ungkap Brigjen Rusdi pada Kamis (4/2/2021).

Kelompok Gorontalo ini, kata Rusdi, memiliki kemampuan merakit bom dan tengah merencanakan penyerangan ke markas komando Polri, rumah dinas Polri, dan rumah pejabat. Mereka juga berencana untuk merampok sejumlah toko di sana.

Sedangkan untuk 19 terduga lainnya yang datang dari Makassar, juga diyakini sebagai anggota kelompok JAD yang terafiliasi ISIS.

“Kelompok ini memiliki rencana melakukan kegiatan bom bunuh diri. Salah satu orang yang terlibat adalah keluarga pelaku teror di gereja di Filipina pada 2019 lalu. Nah, anaknya ini yang tertangkap,” ucap Rusdi.

Lebih lanjut Rusdi mengungkapkan di antara para terduga teroris yang dipindahkan tersebut, sebanyak 19 orang terduga teroris jaringan JAD ini disebut merupakan anggota aktif Front Pembela Islam (FPI) Makassar. “Mereka sangat aktif dalam kegiataan FPI di Makassar,” kata Rusdi.

Sebelumnya, pada pertengahan Desember 2020 lalu, Polri juga telah memindahkan sebanyak 23 terduga teroris yang terlibat jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dari Lampung menuju ke Jakarta.

Para terduga teroris tersebut diangkut menggunakan pesawat Airbus A320 dan mendarat di apron kargo Bandara Soekarno-Hatta pada 16 Desember 2020 sekira pukul 12.50 WIB.

Di antara para terduga teroris yang dipindahkan tersebut terdapat dua nama yang kerap diperbincangkan, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnaen alias Arif Sunarso Panglima Askari.

www.tempo.co