GROBOGAN.NEWS Grobogan

Viral, Seorang Kakek Hilang di Kawasan Hutan Trembes Sulur, Ditemukan setelah Melibatkan Kaum Emak-emak  saat Pencarian di Dalam Hutan

Seorang Kakek bernama Lasimin dikabarkan menghilang setelah pamit mencari rumput di kawasan Hutan Trembes di wilayah Desa Sulursari, Gabus berhasil ditemukan dan dievakuasi warga. Istimewa

GABUS, GROBOGAN.NEWSSebuah peristiwa yang tak terduga kembali viral di dunia maya.

Peristiwa ini tentang kisah aneh seorang kakek yang sempat menghilang diduga akibat tersesat di kawasan hutan Trebes, KPH Gundih di Kabupaten Grobogan pada Rabu (30/12) lalu.

Kakek tersebut bernama Lasimin, warga Desa Sulursari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan.

Lasimin dikabarkan menghilang setelah pamit mencari rumput di kawasan Hutan Trembes di wilayah tersebut.  Warga di sekitar lokasi pun bekerjasama mencari keberadaan Kakek Lasimin.

Ia dinyatakan menghilang setelah pamit mencari rumput di kawasan hutan itu, Rabu (30/12/2020) pagi.

Lantaran tidak segera kembali hingga siang hari, pihak keluarga Kakek Lasimin dan warga mulai khawatir.

Lantaran khawatir, mereka langsung melakukan pencarian dikarenakan hingga Rabu sore belum juga kembali.

Pencarian pun dilakukan hingga Rabu malam, namun keberedaan Kakek Lasimin belum juga diketahui.

Data yang dihimpun dari sejumlah warga yang terlibat mencari keberadaan Kakek Lasimin.

Proses pencarian pun difokuskan pada Kamis keesokan harinya yakni pada Kamis (31/12) lalu.

Ada hal yang terbilang unik. Pasalnya,  sejumlah tokoh masyarakat melibatkan ibu-ibu dalam proses pencarian.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat di desa sekitar bernama Suwiji.

Ia menyampaikan, saat ditemukan warga itu kondisi Kakek Lasimin memprihatinkan.

Saat pencarian, pihaknya bersama warga dibantu para kaum emak-emak.

“Saat pertama kali berhasil ditemukan kondisi Mbah (Kakek) Lasimin lemas dan linglung karena dua hari tidak makan dan minum serta pakaiannya basah karena diguyur hujan,” ujar Suwiji.

“Oleh warga, Mbah (Kakek) Lasimin langsung dievakuasi dan menggunakan motor menuju rumah adat,” sambung dia.

Sementara itu, saat dimintai keterangan, Kakek Lasimin mengaku selama di hutan mengalami kebingungan.

Ia mengungkapkan bahwa jalan yang dia tempuh sudah jauh, namun, tidak juga sampai ke permukiman warga.

“Kulo geh lemes (Saya sakit dan lemas) mlampah ngantos tebeh mboten dugi-dugi (karena berkali-kali saya berjalan di hutan tak kunjung sampai ke pemukiman),” terang Kakek Lasimin.

Libatkan Para Ibu-Ibu

Suwiji, lebih lanjut mengungkapkan,  menurut kepercayaan warga sekitar, bahwa pernyataan Mbah Lasimin karena ada campur tangan makhluk gaib penunggu hutan.

Untuk itu, para warga memiliki sebuah tradisi pencarian keberadaan Lasimin dengan melibatkan para kaum emak-emak (kaum ibu-ibu).

Menurut Suwiji, hal tersebut untuk memudahkan pencarian korban yang hilang di hutan itu perlu melibatkan sosok wanita.

Setelah seharian dilakukan penyisiran di kawasan hutan itu, upaya yang dilakukan warga membuahkan hasil.

“Benar, itu tradisi di wilayah kami, mencari orang hilang seperti saat mencari Mbah Lasimin setelah melibatkan para ibu-ibu berhasil menemukan keberadaan Mbah Lasimin. Ada empat ibu-ibu yang terus berteriak memanggil nama Mbah Lasimin saat di mencari di dalam hutan,” terang Suwiji.

“Bagaimana lagi, kami pun memiliki kepercayaan bahwa Mbah Lasimin disembunyikan makhluk gaib penunggu hutan. Ini kan aneh kenapa Mbah Lasimin tersesat sedangkan Mbah Lasimin sudah terbiasa keluar masuk hutan mencari rumput dan mengomel,” sambung dia.

“Menurut leluhur, jika ada yang tersesat di hutan , saat mencari butuh suara teriakan ibu-ibu yang memanggil. Konon akan mudah ditemukan, ” imbuh dia.

Suwiji menambahkan, setelah berhasil bertemu Kakek Lasimin pihak keluarga dan warga mengaku bersyukur karena masih diberikan keselamatan.

Saat dievakuasi ke pemukiman warga, Kakek Lasimin diapit membonceng sepeda motor usai ditemukan di kawasan hutan setempat, Kamis (31/12/2020) sore.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Administratur (Adm) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Gundih Ronny Merdyanto, mengungkapkan, di areal hutan Trembes di wilayah KPH Gundih kondisinya masih lestasi dan tergolong hutan yang lebat.

Ia menyebut, peristiwa hilang akibat tersesat yang dialami oleh Kakek Lasimin merupakan peristiwa yang wajar.

“Jangan dihubung-hubungkan dengan hal-hal yang mistis. Lokasi hutan kondisinya masih lestari dan rimbun. Tergolong hutan yang lebat. Kemungkinan besar Kakek Lasimin memang tersesat,” tandasnya. Arya