GROBOGAN.NEWS Solo

Penyebab Tewasnya Perangkat Desa di Sragen dalam Mobil di Tepi Jalan, Sampai Kini Masih Misterius

Ilustrasi mayat / pixabay

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Perangkat desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen bernama Aris Wijayanto (30) yang ditemukan tewas di dalam mobil terparkir di tepi jalan Sragen-Solo depan BRI Duyungan, sampai sekarang masih menjadi misteri mengenai penyebab kematiannya.

Hampir semua orang dekatnya tak menyangka perangkat yang menjabat Kaur Perencanaan itu meninggal dengan cara tragis. Hingga kini pemicunya juga masih misterius.

Termasuk di mata Kades Tenggak, Setiyanto, almarhum selama ini dikenal tak neko-neko. Sebelumnya juga tidak pernah ada masalah apapun baik di keluarga maupun di tempat kerja.

“Sebelum kejadian memang tidak pamit ke saya. Saya terakhir komunikasi sekitar tanggal 30 Desember. Saat itu almarhum masih sempat bertugas mendistribusikan bantuan ke warga yang kena dampak covid-19 di desa kami,” papar Setiyanto, Selasa (5/1/2021).

Kades menguraikan setelah itu, kemudian memasuki libur akhir akhir tahun dan tidak sempat bertemu lagi. Dari informasi yang diterimanya, almarhum diketahui sempat membawa mobil temannya atau tetangganya.

Mobil Panther hijau metalik bernopol AD 8506 BY itulah yang kemudian diketahui terparkir hampir satu jam di depan BRI Duyungan dan almarhum diketahui sudah tidak bernyawa di dalamnya pada Minggu (3/1/2021) malam.

“Kalau dugaan saya mungkin jantung. Tapi kalau dilihat memang dia tidak ada riwayat penyakit jantung. Yang jelas tidak ada keluhan apapun, di kantor juga nggak pernah mengeluh, dia biasa saja,” tukasnya.

Sementara, Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnowo mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi memastikan almarhum bukan meninggal akibat pengaruh miras atau overdosis. Karena dari hasil olah TKP dan saat dievakuasi, tidak ada bau alkohol atau zat mencurigakan lainnya.

“Bersih nggak ada bau alkohol. Jadi nggak benar kalau ada isu overdosis miras,” tandasnya.

Kapolsek juga memastikan dari hasil visum, tidak ada tanda kekerasan maupun penganiayaan di tubuh korban.

Hasil pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan indikasi mengarah kejanggalan pada kematian perangkat desa itu.

Meski demikian, penyelidikan tetap dilakukan untuk menguak penyebab pasti yang memicu meninggalnya almarhum.

“Kalau dari hasil visum, sebenarnya tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan. Tapi ini masih kita selidiki karena yang bersangkutan masih muda dan meninggalnya kebetulan di waktu yang tidak pas (di dalam mobil terparkir),” paparnya.

AKP Agung menguraikan untuk menguak tabir pemicu kematian, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari pihak rumah sakit. Saat ini, baru akan dikoordinasikan kapan hasil otopsi keluar.

Sementara, dari hasil penyelidikan dan olah TKP, semua barang milik almarhum masih utuh.

Di antaranya tas, dompet berikut isinya masih lengkap dan tak ada yang hilang. Uang tunai di dompet masih ada dan semua kartu juga utuh. Termasuk HP juga masih ada di atas dasbor mobil.

Menurut Kapolsek, dari riwayat di HP, almarhum sempat terdeteksi menghubungi seseorang sebelum kejadian. Namun ia memastikan orang itu adalah teman almarhum.

“Di riwayat panggilan, sempat menelepon temannya. Laki-laki. Tapi nggak ada yang mencurigakan, teman almarhum. Sudah kita konfirmasi juga dan memang nggak ada suatu kejanggalan,” urai Agung.

Seperti diberitakan, Aris Wijayanto (30) itu ditemukan tak bernyawa di dalam mobil Panther metalik bernopol AD 8506 BY.

Perangkat yang menjabat sebagai Kaur Perencanaan itu ditemukan kali peetana oleh Satpam BRI Duyungan, Bambang Triyanto (25) sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat kali pertama ditemukan, perangkat yang berdomisili di DesaTenggak, Sidoharjo, Sragen itu sudah kaku di atas jok depan kemudi. Tidak ada orang lain dan mobil dalam keadaan tertutup rapat.

Data yang dihimpun di lapangan, mayat Aris ditemukan berkat kecurigaan Satpam melihat mobil terparkir hampir setengah jam di tepi jalan. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2021/01/polisi-bantah-isu-kaur-aris-tewas-overdosiskades-ungkap-sebelum-hari-kejadian-almarhum-masih-sempat-bagikan-bantuan-ke-warga-terdampak-covid-19/