GROBOGAN.NEWS Blora

Naik Pesawat Jenis Hawker 900 XP, Gubernur Ganjar bersama Para Menteri Presiden Jokowi Mendarat Mulus di Bandara Ngloram Blora

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Mensesneg RI Pratikno, dan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat turun dari pesawat jenis Hawker 900 XP mendarat di Bandara Ngloram Blora. Istimewa

BLORA, GROBOGAN.NEWS-Jajaran pejabat teras Pemerintah Republik Indonesia melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Blora pada Minggu (3/1/2020).

Para pejabat tersebut Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Mensesneg RI Pratikno, dan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono.

Para menteri Kabinet Presiden Joko Widodo tersebut didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam kunjungan kerja kali ini, mereka menaiki pesawat jenis Hawker 900 XP mendarat mulus di Bandara Ngloram Blora.

Dari pintu pesawat, bersama sejumlah menteri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sengaja datang ke Blora untuk melihat progres pembangunan bandara itu.

Berangkat dari Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Ganjar dan rombongan tiba di Bandara Ngloram sekira pukul 08.40 WIB.

“Sudah bagus ya, sebentar lagi selesai dan bisa dioperasikan,” kata Ganjar tak lama setelah turun dari pesawat.

Ganjar, Menhub, Mensesneg, dan Menteri PUPR kemudian meninjau foto-foto pembangunan bandara yang dimulai sejak 2019 lalu.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Mensesneg RI Pratikno, dan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono saat turun dari pesawat jenis Hawker 900 XP mendarat di Bandara Ngloram Blora. Istimewa

Direktur Bandar Udara, Nafhan Syahroni menerangkan, pembangunan Bandara Ngloram ditargetkan selesai tahun ini.

“Progres pekerjaan kami sudah membangun landasan pacu 1.500 meter dengan lebar 30 meter. Pembangunan taxiway dan apron juga sudah selesai dibangun. Terminal sudah dalam proses, dan progresnya sekitar 35 persen,” kata Nafhan.

Beberapa pekerjaan, lanjut dia, akan diselesaikan tahun ini. Di antaranya menambah landasan pacu menjadi 1.600 meter, terminal termasuk pemenuhan sarana prasarana.

“Tahun ini ditargetkan rampung 100 persen,” jelas Nafhan.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan, pembangunan bandara Ngloram adalah mimpi yang lama sekali. Ia mengingat saat pertama datang ke lokasi itu, kondisinya mengenaskan.

“Saya inget dulu saat makan opor di depan sana, dikasih tahu belakang ini bandaranya. Kemudian saya lihat kondisinya, wah ini bisa dikembangkan,” katanya.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya pembangunan Bandara Ngloram dapat dilaksanakan. Ganjar mengucapkan terima kasih pada semua pihak baik pusat maupun daerah atas terlaksananya pekerjaan ini.

“Tidak hanya untuk bisnis migas, tapi bandara ini pasti akan mengangkat sektor lain seperti perdagangan, pariwisata, ekonomi, dan lainnya. Kalau nanti ini sudah dibuka, pasti akan dahsyat,” jelasnya.

Ganjar menambahkan, tak hanya Ngloram, beberapa bandara lain di Jawa Tengah juga sedang dikebut penyelesaiannya. Di antaranya Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga dan Bandara Dewandaru Karimunjawa.

“Bandara Semarang sudah jadi bagus, Purbalingga dan Dewandaru sedang on going process. Ini konektivitas yang bagus, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara,” pungkasnya.

Sementara itu, Menhub Budi Karya mengatakan, pembangunan Bandara Ngloram merupakan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jateng, Bupati Blora dan jajaran Forkompimda yang telah memberikan dukungan penuh.

“Sekarang sudah terlihat hasilnya. Nantinya, bandara ini bisa digunakan untuk pesawat jenis ATR72 dengan kapasitas 72 penumpang,” katanya.

Meski kategori bandara kecil, namun Bandara Ngloram nantinya dapat melayani penerbangan dari Jakarta, Balikpapan, dan daerah lain. Dengan begitu, konektivitas masyarakat Blora dan sekitarnya akan semakin baik.

“Apalagi di sini banyak usaha perminyakan. Memang dibutuhkan konektivitas agar lebih mudah. Apalagi daerah sini jauh dari Semarang, Solo atau Cilacap, jadi memang butuh bandara,” pungkasnya. Ahmad I Kahlil