GROBOGAN.NEWS Umum Nasional

Jabat Komisaris Independen Sido Muncul, Ignasius Jonan Mengundurkan Diri

Ignasius Jonan. TEMPO/Tony Hartawa

JAKARTA, GROBOGAN.NEWS-PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mengumumkan pengunduran diri Ignasius Jonan dari posisi komisaris perseroan.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa 5 Januari 2021, manajemen SIDO melaporkan, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Jonan pada 3 Januari 2021.

SIDO akan menggelar rapat umum pemegang saham untuk memutuskan pengunduran diri Jonan.

Di laman media sosial Instagram, Ignasius Jonan mengunggah foto bersama pemilik Sido Muncul, Irwan Hidayat.

Dia berharap Sido Muncul bisa menjadi perusahan dengan kualitas global seperti perusahaan multi nasional yang beroperasi di mancanegara.

“Saya berfoto bersama tokoh legendaris Irwan Hidayat yang berada dibalik upaya modernisasi Sido Muncul,” tulisnya pada Selasa (5/1/2021) kemarin.

Jonan sebelumnya diangkat menjadi komisaris independen pada 25 November 2020.

Dalam rapat umum pemegang saham luar biasa, Jonan bersama Young Taek Park didapuk menjadi komisaris yang baru menggantikan Ronnie Behar.

Sebagaimana diketahui, Jonan dikenal sebagai praktisi manajemen dan keuangan dengan pengalaman yang sangat luas sebagai pemimpin di berbagai lembaga dan institusi berprestasi seperti Citibank, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Hal ini ditambah dengan pengalamannya dalam bidang pemerintahan sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016-2019) Republik Indonesia.

Jonan juga sebelumnya diangkat menjadi Komisaris emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) pada Juli 2020 lalu.

Salah satu prestasi Jonan yang dikenal banyak orang adalah transformasi PT KAI.Keberhasilan Jonan mengubah wajah KAI juga terlihat dari pelayanan yang terbilang memuaskan dan manusiawi.

Ini bisa dilihat dari sistem ticketing yang mana membuat calo tidak lagi terang-terangan muncul di stasiun ; pembenahan gerbong mulai dari toilet hingga penyejuk udara.

Dari aspek keuangan, Jonan juga sukses memoles KAI.

Pada 2008 KAI masih merugi Rp83,5 miliar. Setahun berselang, KAI meraih laba Rp154,8 miliar.

Pada 2013, laba KAI mencapai Rp560,4 miliar dengan aset Rp15,2 triliun atau hampir tiga kali lipat dari posisi 2009.