GROBOGAN.NEWS Solo

Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar, Inilah Penjelasan Dirut RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen

Ilustrasi Direktur Utama RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto. Foto : Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS-Pihak RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen tidak menampik adanya insiden jenazah 2 pasien positif covid-19 yang sempat tertukar.

Meski demikian, mereka beralasan bahwa dua jenazah itu sebenarnya sudah diberi identitas masing-masing sebelum dikirim untuk dimakamkan.

“Sebenarnya dari rumah sakit juga sudah diberi identitas. Kami enggak tahu (bisa tertukar). Yang jelas setiap jenazah sudah dikasih identitas lengkap,” papar Direktur Utama RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM, Minggu (27/12/2020).

Didik mengakui memang sudah mendengar insiden jenazah pasien covid-19 yang tertukar itu. Namun ia mengaku hanya sebatas mendengar dan detailnya belum mengetahui.

“Iya sudah dengar, tapi nggak begitu detail. Yang jelas sudah ditukar kembali dan dimakamkan,” ujarnya.

Perihal mengapa sudah ada identitasnya masih bisa tertukar, Didik beralasan kemungkinan karena kekurangan tenaga.

“Itu mungkin salah satu dampak kekurangan tenaga di kami,” tukasnya.

Data yang dihimpun GROBOGAN.NEWS , terbongkarnya jenazah salah alamat itu terjadi ketika salah satu putra dari jenazah asal Desa Gesi, Kecamatan Gesi, nekat membuka peti jenazah sebelum dimakamkan.

Entah ada firasat apa, dia nekat membuka peti dan kemudian kaget ketika melihat ternyata yang ada di dalam peti, bukan jasad bapaknya.

“Ceritanya, salah satu anak dari jenazah warga Gesi itu nekat mbuka peti untuk melihat wajah bapaknya yang terakhir kali. Istilahnya mungkin ingin memberi penghormatan terakhir. Tapi entah ada firasat apa kok nekat mbuka. Ternyata setelah dipeti dibuka dia kaget dan teriak Iki dudu bapakku (ini bukan bapakku). Langsung geger dan ternyata ketahuan kalau jenazahnya tertukar. Yang dibawa ke Gesi itu jenazah warga Purwosuman,” papar Heri (48) salah satu warga Purwosuman, Minggu (27/12/2020).

Kasus ini juga mengundang beragam pertanyaan dan spekulasi dari warga yang mendengar. Mayoritas memuji insting dari putra warga Gesi yang berani membuka peti padahal sesuai protokolnya, pasien positif covid-19 jenazahnya tidak boleh dibuka karena dari rumah sakit langsung dibawa ke makam.

“Mungkin sudah ada firasat apa gitu. Kok tiba-tiba nekat pingin buka peti jenazah dan lihat wajah bapaknya,” ujar Mun, warga Sidoharjo lainnya.

Setelah ketahuan bukan jenazah bapaknya, keluarga pasien meninggal asal Gesi langsung meminta agar jenazah dikembalikan. Saat itu juga, tim langsung berkoordinasi dan melakukan kontak dengan warga Purwosuman.

Ternyata jenazah warga Gesi tertukar dan sudah terlanjur dimakamkan di Purwosuman. Sehingga warga akhirnya membongkar kembali makam itu dan jenazah diangkat untuk disucikan kembali baru diantar ke Gesi untuk dimakamkan.

Dari data yang dilansir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten pada Kamis (24/12/2020), dua jenazah yang tertukar itu masing-masing diketahui berinisial AS berusia 74 tahun asal Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Sragen.

Jenazah AS tertukar dengan jenazah pasien positif covid-19 asal Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo berinisial KT (83).

“Yang warga kami sudah tua. Pekerjaannya hanya tani biasa. Hasil swabnya memang positif,” papar Kades Purwosuman, Pardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM induk jaringan Kantor Berita GROBOGAN.NEWS, Minggu (27/12/2020).

Kedua jenazah itu tertukar karena sama-sama meninggal di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen pada hari yang sama yakni Kamis (24/12/2020). Kebetulan pada hari itu, ada empat warga Sragen yang meninggal dan hasil swabnya positif covid-19 semua. Wardoyo I JOGLOSEMARNEWS.COM