GROBOGAN.NEWS Grobogan

Jembatan Sungai Jajar di Desa Anggaswangi, Godong Hanyut Diterjang Derasnya Aliran Sungai, Akses Warga Putus

Area lokasi Jembatan Sungai Jajar di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong yang hanyut terseret derasnya aliran sungai, Jumat (17/12) sore.

GODONG, GROBOGAN.NEWS-Jembatan Sungai Jajar di Desa Anggaswangi, Kecamatan Godong hanyut terseret derasnya aliran air Jumat (17/12). Jembatan yang ambrol menghubungkan Dusun Anggaswangi dan Dusun Grengseng.

Data yang dihimpun GROBOGAN.NEWS, peristiwa ini terjadi sekira pukul 17.00 WIB. Debet air di Sungai Jajar meningkat setelah sebagian besar di wilayah Kecamatan Godong, Penawangan, dan Karangrayung diguyur hujan sejak Jumat siang.

Peristiwa ini juga dipicu hujan deras mengguyur hulu Sungai Jajar di wilayah Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali yang berbatasan dengan Kabupaten Grobogan.

Kondisi Jembatan Sungai Jajar di Desa Anggaswangi sekitar dua sebelum hanyut terseret derasnya aliran sungai.

Terseretnya jembatan sempat disaksikan sejumlah warga yang kebetulan berjaga-jaga di sekitar lokasi jembatan.

Selain menerjang jembatan, luapan sungai juga mengakibatkan tanggul jebol dan merendam puluhan hektar sawah. Warga yang bermukim di sekitar lokasi pun merasa panik.

Kepala Desa Anggasswangi, Sukoco, saat dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, jembatan yang ambrol menghubungkan Dusun Anggaswangi dan Dusun Grengseng. Jembatan tersebut merupakan akses vital penghubung antar Desa Anggaswangi dan Desa Guci di Kecamatan Godong.

Akibat ambrolnya jembatan tersebut sangat mengghambat aktivitas warganya. Menurut dia, warga setempat harus memutar untuk ke dusun lain.

“Jembatan Sungai Jajar di wilayah kami merupakan jembatan penghubung atar Dusun Anggaswangi dengan Dusun Grengseng. Derasnya aliran Sungai Jajar akhirnya menyeret jembatan ini,” terang dia.

Ia pun memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ambrolnya jembatan tersebut.

Menurut dia, sebelum hanyut, tingginya debet air di Sungai Jajar telah menyetuh ruas jalan badan jembatan. Jadi warga tidak ada yang berani melintas di jembatan tersebut.

Menurut dia, hingga Kamis (17/12) malam, warga Desa Anggaswangi, Grobogan, masih bergotong royong membuat tanggul pengaman sementara hingga kondisi surut.

Ia pun menyatakan luapan sungai tidak meluber ke rumah-rumah warga. Namun, lantaran di atas sungai ada beberapa titik tanggul yang jebol sehingga airnya meluber dan menggenangi puluhan hektar lahan pertanian.

“Warga masih merasa panik meski volume air sungai sudah sedikit surut. Mereka berjaga-jaga di depan rumah dan sepanjang tanggul untuk mengantisipasi banjir lebih besar,” terang dia.

Sementara itu, Camat Godong Bambang Haryono, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku telah melaporkan peristiwa ambrolnya jembatan Sungai Jajar di Desa Anggaswangi ke pihak terkait, termasuk ke BBWS Pemali Juwana.

“Iya sudah kami laporkan ke pihak terkait (BBWS Pemali Juwana). Semoga segera mendapatkan penanganan,” kata Bambang Haryono. Arya