GROBOGAN.NEWS Semarang

Gubernur Ganjar Lakukan Pencermatan Khusus Mutasi Virus Corona Jenis Baru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memberikan paparan potensi risiko tsunami selatan Jawa dalam rapat koordinasi bersama Tim Ahli BNBP dan ITB, di Kantor Gubernur, Senin (28/12/2020). Istimewa

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Kabar adanya mutasi virus Corona jenis baru yang hangat diperbincangkan masyarakat ditanggapi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ia meminta masyarakat tidak khawatir dan lebih waspada agar tidak tertular.

“Kami sudah mengikuti ini (mutasi virus Corona) dan UGM sudah memperingatkan sejak September lalu. Jadi sebenarnya ada. Tapi tidak perlu khawatir, hanya sekarang kita harus jauh lebih waspada, minimal dari diri kita sendiri,” kata Ganjar ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 di kantornya, Senin (28/12/2020).

Ganjar menerangkan, pemerintah  saat ini sudah menyiapkan vaksin Covid-19, SDM, peralatan hingga vaksinator.

Meski begitu, masyarakat tidak boleh abai dengan protokol kesehatan mengingat pandemi belum usai.

“Meski vaksin sudah ada, tapi ingat bahwa vaksin yang sudah ada saat ini harus dioptimalkan. Apa itu, ya masker ini. Vaksin yang baik ya jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, karena inilah vaksin yang paling hebat. Kita tidak bisa bergantung hanya pada vaksin yang ada nanti,” tegasnya.

Ia meminta masyarakat melakukan pengendalian dari diri masing-masing dan bertanggung jawab pada keluarga serta lingkungan.

Kalau itu bisa dilakukan, maka akan cepat bisa membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Disinggung terkait antisipasi penambahan kasus, Ganjar menegaskan bahwa seluruh rumah sakit di Jawa Tengah semuanya sudah melakukan penambahan, baik tempat tidur isolasi maupun ICU.

Selain itu, optimalisasi tempat isolasi mandiri terpadu juga terus ditingkatkan.

“Kami memantau terus menerus dan penambahan-penambahan sudah dilakukan. Meskipun begitu, saya meminta kepada masyarakat yang OTG, tidak usah ke rumah sakit. Kalau dites positif dan OTG, bisa isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat, agar manajemen rumah sakit menjadi baik,” ucapnya.

Ganjar menegaskan sampai saat ini kondisi rumah sakit di Jateng masih terkendali. Hanya ada beberapa rumah sakit di daerah yang kesulitan melakukan penambahan tempat tidur maupun ICU.

“Saya minta segera usulkan ke kami, nanti kami akan cepat membantu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, penambahan tempat tidur isolasi di rumah sakit di Jateng selama sebulan terakhir lebih dari 1000 tempat tidur. Sementara untuk ICU, penambahannya mencapai ratusan ICU.

“Sampai saat ini, Jateng memiliki 8.096 tempat tidur isolasi dan baru terpakai 5.000-an tempat tidur. Sementara itu untuk ICU sudah ada 622 (tempat tidur) dan terpakai sekitar 300-an (tempat tidur). Penambahan akan terus kami lakukan agar penanganan Covid-19 di Jateng lebih baik,” ucapnya. Kahlil Tama