GROBOGAN.NEWS Semarang

Gubernur Ganjar Fokus Kembangkan Pendidikan Vokasi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Istimewa

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Pendidikan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Pendidikan sendiri harus selalu mengikuti perkembangan zaman.

Salah satu pendidikan yang saat ini tengah berkembang adalah pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang lebih menekankan pada aspek praktek dibandingkan teori.

Lulusan dari pendidikan vokasi ini nantinya akan menjadi tenaga ahli yang siap ditempatkan di dunia usaha dan dunia industri (DUDI)

DI negara – negara maju, hubungan antara pendidikan vokasi dan industri memang tidak dapat terpisahkan. Semua ini berkat keberhasilan dalam membangun link and match antara pendidikan vokasi dengan industri dan dunia kerja (Iduka).

Atas hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menaruh perhatian besar terhadap pengembangan pendidikan vokasi.

Dalam, Webinar Nasional: Vokasi dan Kekuatan Ekonomi Daerah belum lama ini Gubernur Ganjar menilai vokasi menjadi upaya yang ampuh untuk menyerap tenaga kerja di Jawa Tengah.

Ia menegaskan pentingnya matching proses untuk penyerapan tenaga kerja lulusan vokasi dengan industri. supaya tidak terjadi gap antara pelaku industri dan tenaga kerja baru.

“Matching proses yang harus dilakukan supaya tidak terjadi gap. Jadi industri tidak ngomong lagi bilang soal ga kompeten, skillnya kurang. Nah dari sisi sebaliknya saya sudah belajar ngos-ngosan tapi nggak pernah diterima. jadi jangan jangan kurikulumnya tidak pas, jangan jangan industri maunya mereka yang baru lulus langsung bisa bekerja sudah kenal mesin, sudah kenal proses kerja,” katanya,

Menurut Ganjar pembenahan pendidikan vokasi di Indonesia adalah menyelaraskan kebutuhan dari industri dengan kurikulum. Untuk mengetahui itu, Ganjar juga belajar dari Jerman.

“Sebenarnya matching proses ini harus dilakukan. Saya telepon Dubes RI di Jerman, saya tanya di Jerman kan vokasinya sukses banget, itu ternyata karena industrinya bekerja sama dengan SMK di sana,” ucapnya dalam

Ganjar juga sempat meminta organisasi di Jerman untuk membantu membenahi SMK di Indonesia. Menurut mereka SMK di Indonesia sudah bagus namun kurikulumnya masih perlu diperbaiki dan tempat praktik yang diperbanyak.

Selain itu Ganjar juga belajar pengembangan vokasi dari China. Bahkan hubungannya sudah lebih jauh, yakni Jateng sudah menjalin kerja sama dengan Provinsi Fujian di China yang dia lihat pendidikan vokasinya sudah begitu maju.

“Saya lihat bagaimana SMK di Fujian itu bekerja sama dengan perusahaan mobil besar Eropa. Bahkan sekolahnya itu gambar logo mobil Eropa itu,” ucapnya.

Ganjar menawarkan kepada pihak Fujian untuk bertukar anak magang. Kahlil Tama