GROBOGAN.NEWS Semarang

Digelar Bertahap, Sejumlah Wali Murid di Kota Semarang Masih Keberatan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Ilustrasi simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka dengan memperhatikan disiplin protokol kesehatan. Foto : Istimewa

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Sejumlah orang tua (ortu) siswa di Kota Semarang mengaku masih keberatan terkait kebijakan pembelajaran tatap muka secara langsung.

Hal itu diketahui setelah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang melalui setiap sekolah telah menyebarkan angket persetujuan orang tua terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya dimulai Januari 2021 mendatang.

Dari angket yang diedarkan, diketahui masih banyak orang tua siswa yang keberatan dilaksanakan pembelajaran tatap muka. Hal itu diakui Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri.

“Ada orang tua yang belum setuju. Jumlah orang tua yang setuju PTM, beda-beda tiap sekolah. Ada yang 56 persen, 70 persen, 80 persen, jumlahnya tidak sama,” ujar Gunawan saat dikonfirmasi, kemarin.

Menurut Gunawan, meski masih banyak yang belum setuju, pihaknya tetap akan memulai PTM pada Januari. Hanya saja, nantinya dilakukan secara bertahap dengan jumlah yang terbatas. Selain itu, juga mempertimbangkan zona Covid-19 di Kota Semarang.

“Kalau zonanya masih oranye, PTM dijalankan 5-10 sekolah dulu di awal sambil dievaluasi. Tapi kalau zonanya sudah hijau, sudah berani menjalankan PTN dengan jumlah sekolah yang banyak,” paparnya.

Dengan adanya orang tua yang belum menyetujui PTM, kata Gunawan, nantinya siswa tetap mengikuti proses pembelajaran sebagaimana sebelumnya yaitu secara daring dari rumah.

Sementara orang tua yang sudah setuju, maka anaknya diperbolehkan mengikuti PTM di sekolah. Dengan begitu, pembelajaran dijalankan dengan dua cara sekaligus yaitu daring dan luring.

Sementara terkait kesiapan sekolah, Gunawan menyebut seluruh sekolah di bawah naungan Disdik Kota Semarang meliputi TK, SD, dan SMP, sudah siap menjalankan PTM. Tak hanya sekolah negeri saja, bahkan sekolah swasta juga sudah siap.

“Sudah 100 persen. Semua ingin PTM, baik negeri maupun swasta. Tapi kan tidak bisa semuanya menjalankan PTM, harus bertahap,” sambung dia. Kahlil Tama