GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Pembangunan Infrastruktur di Kendal Capai 90 Persen

Ilustrasi Pembangunan Infrastruktur jalan di Kabupaten Kendal. Istimewa

KENDAL, GROBOGAN.NEWS-Meski diterpa pandemi virus corona atau Covid-19, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kendal tetap menjadi prioritas otoritas pemerintah setempat.

Pemerintah Kabupaten Kendal di tahun 2020 telah membangun infrastruktur jalan dengan capaian 90 persen dari panjang 770 kilo meter, terdiri dari 252 ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Kendal.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Kendal, Sugiyono, M.T., di kantor DPUPR, saat dikonfirmasi wartawan kemarin.

Sugiyono memaparkan, pada tahun 2019 kondisi jalan mantap di Kendal sudah mencapai 86, dan harapannya di tahun 2020 ini akan menangani 84 ruas jalan ini, atau sekitar 12 persen, sehingga kondisi jalan mantap dapat mencapai 98 persen diakhir tahun 2020.

“Tetapi adanya pandemi Covid-19, anggaran untuk peningkatan jalan menurun drastis, hanya ada Bantuan Provinsi (Banprov) empat paket senilai Rp. 15 miliar, yaitu jalan Desa Darupono-Padaan senilai Rp. 7 miliar, Kalisuren-Sojomerto Rp.4 miliar, Kaliputih-Cening Rp. 2 miliar, dan Bringinsari-Purwosari Rp. 2 miliar atau sekitar 2 persen,” terang dia.

Lebih detail, Sugiono menjelaskan, pada perubahan anggaran, pihaknya mendapatkan tambahan 12 ruas jalan yang harus ditangani dengan nilai Rp12 miliar, yang mana ruas jalan ini, tadinya terkena lock down namun sekarang muncul kembali, panjangnya ada sekitar 12 kilo meter atau sekitar 2 persen dari 700 kilo meter. Jadi saat ini jalan mantap sudah mencapai 90 persen.

“Terkait peningkatan jalan yang 10 persen belum bisa tertangani, dikarenakan jalan tersebut berada ditempat yang kondisi lalulintasnya masih sepi, yang artinya masyarakat Kendal sudah bisa menikmatinya, terutama yang lalu lintasnya padat sudah mantap semua,” jelas dia.

“Kondisi jalan ditiga tahun terakhir ini, yang rusak ada di daerah atas, terutama di Kecamatan Ringinarum,” jelas dia.

“Tiga tahun terakhir ini kami genjot terus pembangunan infrastruktur agar cepat tuntas. Namun untuk Kecamatan Ringinarum paling lambat pembangunannya, karena Ringinarum termasuk kecamatan baru, dan kondisi bahan jalannya bekas lahan sawah, sehingga belum mantap ketika harus di aspal, maka kita upayakan untuk dibeton,” imbuh dia.

“Harapannya kita ingin menuntaskan infrastruktur jalan yang 10 persen, walau di tahun 2021 kondisinya masih pandemi, tetapi mudah-mudahan kami ada terobosan-terobosan ke Jakarta minta DAK penugasan jalan, karena Kendal punya persyaratannya, yaitu memiliki Kawasan Industri, sehingga harapannya Kendal dapat menerima DAK penugasan jalan yang nilainya hingga 100 miliar. Jika terealisasi, maka pembangunan infrastruktur jalan akan terselesaikan,” pungkas dia. P Wanto