GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Ini Pesan Gus Yasin untuk 209 Wisudawan Wisudawati STAI Al Anwar

Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen saat memberikan bimbingan kepada 209 mahasiswa progran S-1 Prodi Ilmu Quran Tafsir dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Al Anwar III Rembang, yang telah diwisuda pada Minggu (06/12) kemarin di Gedung KH Maimoen Zubair. Foto : Istimewa

REMBANG, GROBOGAN.NEWS-Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Al Anwar III Rembang, pada Minggu (06/12) kemarin mewisuda 209 mahasiswa progran S-1 Prodi Ilmu Quran Tafsir dan Pendidikan Guru Amdrasah Ibtidaiyah di Gedung KH Maimoen Zubair.

Kepada wisudawan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen berpesan, saat ini mereka berada di era puber agama. Yakni, era dimana banyak orang ingin mengetahui agama. Baik yang betul-betul tahu agama, ataupun yang tidak.

“Ketika puber agama, diistilahkan seperti orang yang jatuh cinta. Orang jatuh cinta itu, ada salahnya apapun, dia tidak mau melihat,” terang dia.

“Melihat orang yang lain benar pun, tidak akan terlihat. Sehingga kadang ini jadi rancu. Padahal di agama, juga dilarang untuk kita cinta buta,” sambung dia.

Menurut Wagub, golongan puber agama perlu diajarkan menghormati perbedaan madzab.

Siapa yang mengajarkan? Dari kalangan pondok pesantren yang benar-benar mumpuni.

“Adik-adiklah yang menjadi kekuatan yang ditunggu masyarakat,” pesannya.

Di samping persoalan puber agama, ada kemiskinan, sosial, dan pengangguran yang juga menunggu kontribusi wisudawan dan wisudawati untuk diselesaikan.

Setelah menyandang gelar akademik, mereka mempunyai tanggungjawab moral untuk memajukan masyarakat, di manapun keberadaannya.

Maka, setiap wisudawan wisudawati harus memiliki tiga mentalitas. Yakni perilaku positif, produktif dan kontributif.

Perilaku positif, kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin, artinya memandang segala sesuatu dari segi positif.

Produktif bermakna mampu memanfaatkan seluruh aset diri dan terus menghasilkan karya yang dapat menambah kemanfaatan bagi diri sendiri, institusi dan lingkungan.

“Terakhir, kontributif yang berarti cara pandang dan perilaku untuk memanfaatkan segala sesuatu yang dimiliki untuk membantu, mendukung, dan memberikan sumbangsih kepada orang lain, lingkungan, negara dan bangsa,” tandasnya. Kahlil Tama