GROBOGAN.NEWS Kudus

Terpapar Corona, 4 Guru SMP N 3 Jekulo Kudus Meninggal Dunia, Gelombang Penularan Covid-19 Klaster Pendidikan Kembali Menggema

Ilustrasi Covid-19. Foto : Istimewa

KUDUS, GROBOGAN.NEWS-Gelombang penularan virus corona atau covid-19 pada klaster pendidikan semakin terasa menggema.

Guru SMP N 3 Jekulo yang meninggal dunia dinyatakan positif terpapar covid-19 bertambah satu.
Sehingga, total keseluruhan telah ada 4 guru SMP N 3 Jekulo meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Abdul Azis Achyar, saat dikonfirmasi wartawan, menguraikan, adanya tambahan satu guru SMP 3 Jekulo yang meninggal setelah diketahui hasil tes usap terkonfirmasi positif covid-19. Sebelumnya, tiga guru sekolah itu meninggal dunia karena virus tersebut.

“Iya, ada satu guru lagi (meninggal dunia hari ini), hasilnya terkonfirmasi positif corona. Tambah jadi empat guru (meninggal),” ujar dia, saat dikonfirmasi Jumat (4/12).

Lebih detail, ia menjelaskan, satu guru laki-laki berusia 49 tahun itu memiliki penyakit penyerta atau komorbid yaitu hipertensi dan jantung.

“Tanggal masuk rumah sakit 26 November 2020 di RSUD Kudus, kemudian 27 November 2020 dites swab hasilnya positif. Tanggal 28 dites lagi hasilnya positif (covid-19),” ungkap dia.

Untuk memutus rantai penularan, pihaknya telah melakukan tracing terhadap 43 kontak erat.”Ada 43 karyawan (SMP) dites swab, hasilnya belum keluar,” imbuh dia.

Sebelumnya di SMP tersebut kematian tiga guru dengan status positif COVID-19 terjadi secara beruntun. Guru pertama meninggal pada Senin (23/11), guru kedua pada Minggu (29/11), guru ketiga meninggal dunia Senin (30/11) dan guru keempat meninggal Kamis (3/12).

Diberitakan sebelumnya, tiga guru SMP Negeri 3 Jekulo Kudus meninggal dunia dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.Ketiganya telah dimakamkan dengan SOP protokol Covid-19 secara ketat.

Tiga guru tersebut masing-masing mengajar mata pelajaran pendidikan kewarganeraan (PKN), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, pelaksanaan pendidikan jarak jauh di sekolah itu tak terelakkan terdampak oleh kematian ketiga guru tersebut.

“Aktivitas belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) dihentikan sementara,” terang dia, kemarin.
Andini menerangkan, ketiga guru tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Sedang infeksi virus corona Covid-19 diketahui dari hasil swab test. “Tidak bersamaan tapi seluruh hasil tes usap tenggorokan ketiganya positif,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada menambahkan, Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kudus langsung menindaklanjuti hasil tes dengan melakukan penelusuran kontak erat.

Andini mencatat ada 43 guru di SMP 3 Jekulo yang harus menjalani swab test untuk memastikan apakah terpapar virus corona atau tidak.

Penelusuran kontak tidak hanya di lingkungan SMP 3 Jekulo, melainkan masing-masing anggota keluarga dari ketiga guru yang meninggal tersebut. Adapun pendidikan jarak jauh dari sekolah itu dihentikan sementara hingga menunggu seluruh hasil tes itu.

“Awalnya, kami (Dinas Pendidikan Kudus) hanya menerima laporan satu guru meninggal pada akhir pekan lalu tapi menerima laporan tambahan dua guru pada awal pekan ini,” jelas dia.

“Kami telah menginstruksikan kepala sekolah setempat untuk membuat kronologis dan rekam perjalanan masing-masing guru yang meninggal sehingga bisa menjadi bahan masukan bagi dinas,” imbuh dia.

Kepala SMP 3 Jekulo, Wiwik Purwati, menambahkan, pihaknya memastikan tidak ada siswa yang kontak dengan guru tersebut di sekolah karena pembelajaran dilaksanakan secara daring. Nor Ahmad