GROBOGAN.NEWS Grobogan

Waspada Main HP sambil Ngecas, Pelajar di Grobogan Tewas Tersambar Petir saat Asyik Main Game Online

Petugas Polsek Grobogan tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian tewasnya seorang pelajar yang tewas tersambar petir saat asyik main game online di sebuah warung kopi. Foto : Istimewa

GROBOGAN, GROBOGAN.NEWS-Seorang pelajar asal Dusun Ngrumpeng, Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan tewas akibat tersambar petir pada Senin (23/11) petang.

Pelajar kelas XI SMK bernama M. Wahidi berusia 16 tahun ini meninggal dunia saat bermain handphone yang sedang tersambung dengan pengisi daya.

Data yang berhasil dihimpun GROBOGAN.NEWS menyebutkan, kejadian tragis ini terjadi pada Senin (23/11) petang sekira pukul 18.00 WIB. Saat kejadian hujan deras mengguyur lokasi tewasnya korban.

Kapolsek Grobogan Iptu Parjin saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Awalnya korban yang duduk di bangku kelas XI SMK ini sedang berada di sebuah warung kopi bersama dua orang rekannya pada Senin (23/11). Hingga akhirnya hujan deras melanda wilayah itu pada sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat korban tengah asyik bermain game online dengan handphonenya, tiba-tiba petir menyambar lokasi meninggalnya korban di sebuah warung kopi di Dusun Krajan, Desa Putatsari, Kecamatan/Kabupaten Grobogan.

“Saat turun huhan deras dan petir pada Senin (23/11) petang kemarin, korban tetap melanjutkan main handphone dengan keadaan posisi handphone di isi daya (charger). Korban tewas saat tengah bermain handphone dan cuaca saat itu hujan deras,” terang Iptu Parjin.

Lebih detail, Parjin melanjutkan, kronologi meninggalnya korban setelah tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar. Korban saat itu langsung terpental bersama handphone miliknya. Melihat kejadian itu, kedua rekan korban berusaha menolong dan menyadarkan korban.

Saat itu,lanjut Parjin, rekan-rekan korban bersama dengan pemilik warung berupaya keras menyadarkan korban. Setelah dicek, korban sudah meninggal dunia.

Kejadian ini langsung dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Grobogan. Tak berapa lama, petugas dari polsek Grobogan dan tim medis serta tim Inafis Polres Grobogan datang ke lokasi kejadian.

“Sesaat setelah korban terpental rekan korban berusaha menyadarkan, dengan membalikkan posisi badan ke keadaan terlentang. Pemilik warung juga berusaha menolong. Namun saat itu, diduga korban sudah tidak bernyawa. Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada jajaran kami,” sambung dia.

Berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan pada tubuh korban, lanjut Parjin, tidak ditemukan bekas tanda-tangda penganiayaan pada tubuh korban. Penyebab korban meninggal dunia dipastikan akibat tersambar petir.

Namun, saat ditemukan tiga titik luka bakar di telapak tangan sebelah kanan korban. Luka tersebut tampak memerah sepanjang kurang lebih 6 cm. Selain itu, di telapak tangan kiri korban juga ditemukan satu titik luka bakar.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diduga penyebab meninggalnya korban yakni pada waktu main game online, posisi HP sedang di-charge dan ada petir yang menyambar,” sambung Parjin.

Iptu Parjin menambahkan, pihak keluarga korban menerima peristiwa yang dialami salah satu anggota keluarganya. Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan medis pada jenazah korban jenazah korban diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan meninggalnya korban dan menolak autopsi.

“Pihak keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan tidak akan dilakukan outopsi dan telah membuat surat pernyataan. Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga guna proses pemakaman,” imbuh Iptu Parjin. Arya Utama