GROBOGAN.NEWS Solo

Seluruh Anggota Keluarga Besar Warga Sragen Ini Harus Boyongan untuk Isolasi Mandiri, Rumah Kosong

Ilustrasi penyebaran covid-19.pixabay

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Seluruh anggota keluarga besar kakek berinisial S (70) asal Desa Karjngan, Kecamatan Plupuh, Sragen ini terpaksa harus boyongan untuk menjalani isolasi di Technopark Sragen karena dinyatakan positif terpapar covid-19.

Mereka bahkan harus merelakan rumahnya kosong sementara karena seisi rumah harus menjalani isolasi di Technopark Sragen.

Temuan satu keluarga positif itu juga sempat memicu keresahan warga sekitarnya. Pasalnya mereka tak segera diisolasi lantaran Gedung Technopark untuk isolasi sudah penuh pada hari itu.

Mereka baru dijemput untuk isolasi ke Technopark tiga hari kemudian. Namun setelah diberikan pemahaman oleh satgas dan tim Puskesmas, keresahan warga baru mereda.

Tujuh anggota keluarga besar Mbah S yang semua dinyatakan positif itu diisolasi ke Technopark pada Minggu (23/11/2020). Mereka sudah dinyatakan positif dari hasil swab yang keluar pada Jumat (20/11/2020).

Mereka masing-masing W (70), anaknya M (41), PN (32) dan tiga cucu Mbah S masing-masing MA (10), SAF (7) dan SA (5).

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus covid-19 yang menimpa keluarga besar Mbah S diawali dari Mbah S yang mendadak badannya panas usai pulang menghadiri kondangan hajatan kerabatnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Setelah dibawa ke rumah sakit RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dan diswab hasilnya ternyata Mbah S dinyatakan positif covid-19.

Hasil itu membawa semua keluarga akhirnya ikut diswab keesokan harinya. Hasilnya semua anggota keluarga yang ikut tinggal serumah, dinyatakan positif.

Mulai dari istri, anak, menantu dan semua cucunya sebanyak tiga orang. Namun mereka tidak bisa diisolasi pada hari itu juga karena kapasitas isolasi di Technopark penuh.

Pada hari itu total ada tambahan 55 warga yang dinyatakan positif sehingga Technopark pun langsung kehabisan tempat.

“Iya, warga sempat was-was Mas. Karena hasil swabnya sudah dinyatakan positif kok belum diisolasi juga. Takutnya kalau kontak luar kan bisa menyebar. Jarak tiga hari baru dijemput isolasi,” ujar Yanto, salah satu warga, Selasa (24/11/2020).

Saat dikonfirmasi, Kades Karungan, Joko Sunarso tidak menampik kasus covid-19 yang menimpa satu keluarga besar Mbah S itu.

Ia mengatakan awalnya sekeluarga dari Jakarta menghadiri hajatan kerabat mereka. Lalu Mbah S yang kondisinya kemudian sakit, dirapid hasilnya reaktif selanjutnya diswab positif.

“Langsung dilakukan tracking juga hasilnya satu keluarga ada sekitar tujuh orang semua positif. Dari anaknya, menantu hingga 3 cucu. Yang nggak.cuma besannya saja. Pak dokter juga bilang positif, tapi memang hari itu nggak langsung diisolasi karena tempatnya penuh,” paparnya.

Selama tiga hari sebelumnya, mereka sudah diminta isolasi mandiri di rumah. Kades tak menampik kondisi itu sempat memicu keresahan.

Namun akhirnya warga bisa mereda dan memahami setelah diberikan sosialisasi mengingat kapasitas Technopark sedang penuh.

“Minggu sore habis magrib baru dibawa ke Teknopark. Alhamdulillah semua sudah legawa dalam arti semua udah pada menyadari. Jadi total ada 7 yang diisolasi dan rumahnya sementara suwung (kosong),” terangnya.

Kades menambahkan sebagai bentuk kepedulian, selama mereka menjalani isolasi mandiri di rumah, masyarakat, Pemdes, maupun Pak RT rutin membantu kebutuhan logistik.

“Kebetulan rumah beliau itu rumah jawa dan besar. Jadi relatif nggak masalah kemarin isolasi di rumah. Dan mereka juga menaati menutup diri selama 3 hari,” tandasnya.

Sekretaris Gugus Tugas Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto membenarkan pada hari tersebut terjadi lonjakan tambahan covid-19 hingga kapasitas ruangan isolasi di Technopark penuh.

“Sebagian yang positif dan tidak tertampung, diminta isolasi mandiri di rumah dulu. Setelah ada yang sembuh dan tempat kosong, baru dijemput untuk diisolasi di Technopark,” tandasnya. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2020/11/kisah-satu-keluarga-besar-asal-plupuh-sragen-dari-kakek-hingga-cucu-harus-kosongkan-rumah-setelah-semuanya-positif-terpapar-covid-19-sempat-3-hari-isolasi-mandiri-bermula-dari-hajatan-di-jakarta/