GROBOGAN.NEWS Solo

Selama Pandemi Covid-19, Dua Pasar Tradisional di Wonogiri Ini Pernah Ditutup Sementara karena Ada Pedagang yang Positif Terinfeksi Virus Corona

Pemantauan penerapan protokol kesehatan di Pasar Sidoharjo Wonogiri. Foto: Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, GROBOGANNEWS.COM – Pandemi Covid-19 memang tidak pernah pandang bulu. Siapapun bisa terinfeksi, termasuk para pedagang pasar tradisional. Akibatnya, pasar pun terpaksa harus ditutup sementara.

Seperti dua pasar tradisional yang ada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yakni Pasar Sidoharjo dan Pasar Wonogiri Kota.

Pasar Sidoharjo ditutup selama tiga hari, yakni pada Selasa-Kamis (10-12/11/2020) pekan lalu. Sementara, beberapa bulan sebelumnya, Pasar Wonogiri Kota juga sempat ditutup selama empat hari, yakni pada 26-29 Juli 2020 lalu. Penutupan kedua pasar tersebut merupakan keputusan Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri.

Plt Bupati Wonogiri Edy Santosa kepada wartawan, Senin (16/11/2020) mengatakan, selama pandemi Covid-19, dua pasar tradisional di Wonogiri sempat ditutup sementara karena ada sejumlah pedagang di pasar tersebut yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Selain itu, aktivitas di dalam pasar termasuk cukup padat, sehingga perlu langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

“Penutupan Pasar Sidoharjo dilakukan karena ada tujuh pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Plt Bupati.

Edy Santosa mengatakan, dengan adanya fenomena itu, pihaknya akan lebih melakukan pengetatan protokol kesehatan di pasar-pasar lainnya. Pengetatan ditujukan bagi para pedagang, pembeli, serta pengelola pasar.

“Maka, saya berharap agar petugas pasar lebih getol dan kenceng dalam mensosialisasikan terkait protokol kesehatan. Jangan bosan, jangan terlena atau abai. Yang sudah ada sebaiknya dimaksimalkan. Sebab, pandemi ini masih berlangsung,” tandas dia.

Edy Santosa juga meminta kepada semua pihak untuk menguatkan komitmen, tidak hanya pengelola pasar saja. Pengunjung pasar juga harus berkomitmen untuk taat protokol kesehatan.

“Pandemi ini belum berakhir. Kelonggaran yang saat ini berjalan mengharuskan semua pihak harus ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.”

“Ketika di pasar, anggap saja orang yang ditemui merupakan orang tanpa gejala (OTG). Sehingga bisa sadar dan akan lebih disiplin lagi dalam memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Dengan begitu, semoga tidak terjadi lagi adanya klaster pasar,” pungkas dia. Aria

Artikel ini sudah tayang di Joglosemarnews.com dengan judul Tak Hanya Pasar Sidoharjo, Pasar Tradisional di Wonogiri ini Juga Sempat Ditutup selama Pandemi Covid-19