GROBOGAN.NEWS Solo

Polsek Sidoharjo Kerahkan Puluhan Penembak Jitu untuk Berburu Tikus

Para penembak jitu berpose bersama sebelum beraksi membasmi hama tikus / Wardoyo
Para penembak jitu berpose bersama sebelum beraksi membasmi hama tikus / Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Gangguan tikus di wilayah Kabupaten Sragen benar-benar sudah membuat masyarakat termasuk para petani gerah.

Menanggapi kondisi tersebut, jajaran Polsek Sidoharjo pun tergerak menggandeng komunitas penembak jitu untuk melawan tikus.

Tak tanggung-tanggung, sebanyak 30 penembak dari dua komunitas diterjunkan untuk berperang melawan tikus.

Mereka dikerahkan untuk menjalankan misi memberantas tikus di areal persawahan Dukuh Tambak, Desa Sribit, Sidoharjo, Senin (16/11/2020) malam.

Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnowo mengatakan total ada 30 penembak dari dua komunitas yang dihadirkan malam itu.

Mereka terdiri dari 25 personel dari komunitas Hunter X Hunter dan lima personel dari Komunitas Pasukan Kebon Jati Sragen.

Tim penembak jitu itu diterjunkan untuk menembak tikus mulai pukul 19.30 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Operasi gerilya malam itu juga melibatkan 9 personel Polsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kades Sribit, perangkat desa dan kelompok tani.

Baca Juga :  Kabar Duka Kuliner Sragen, Perintis Warung Bothok Mercon Mbah Wiro Nglombo Tutup Usia. Warung Sementara Ditutup, Semua Anggota Keluarga Diswab

“Ini sebagai wujud atensi kami untuk membantu petani memberantas hama tikus di wilayah Sidoharjo utamanya Desa Sribit. Saya harap ke depan jangan ada lagi yang memasang jebakan tikus dengan cara aliran listrik. Karena sudah banyak korban yang meninggal dunia yang diakibatkan tersetrum aliran listrik yang dipasang para petani,” papar Kapolsek.

Kapolsek menerangkan penembak jitu dari dua komunitas itu bisa digandeng secara sukarela. Menurutnya, petani bisa meminta bantuan apabila membutuhkan mereka untuk memberantas tikus.

Menurutnya, cara itu lebih aman dan efektif daripada memasang jebakan tikus beraliran listrik yang sudah banyak merenggut korban.

“Kami sampaikan, bila ada petani yang masih memasang perangkap tikus dengan cara aliran listrik, maka kami akan tindak dengan proses hukum,” tukasnya.

Tak hanya penembak, Kapolsek juga menyampaikan masih ada alternatif solusi lain untuk menekan hama tikus. Yakni dengan memelihara burung hantu dan gropyokan dengan omprong.

Selain solusi itu, Kapolsek juga menyosialisasikan masing-masing komunitas dan pihak yang bisa dikoordinasikan lengkap dengan kontak person yang bisa dihubungi.

“Kami yakin, apabila hal ini bisa dilaksanakan dengan bersama sama dan terus menerus, Insya Allah hama tikus bisa di berantas dengan tuntas,” urai Agung.

Ia juga tak lupa memgapresiasi kesediaan komunitas penembak senapan angin dari dua komunitas itu yang telah tulus dan ikhlas membantu memberantas tikus tanpa pamrih.

Kades Sribit, Sutaryo mengapresiasi bantuan dari Polsek Sidoharjo yang telah berinisiatif mendatangkan penembak untuk menekan hama tikus di wilayahnya.

Sementara, dalam perburuan malam tadi, total lebih dari 500 ekor tikus ditembak mati. Bangkai-bangkai tikus itu kemudian dikumpulkan untuk dikubur. Wardoyo

Berita ini sudah tayang di https://joglosemarnews.com/2020/11/puluhan-penembak-jitu-dikerahkan-500an-tikus-ditembak-mati-di-sidoharjo-sragen-kapolsek-jangan-ada-lagi-petani-pasang-setrum-jebakan-tikus-nekat-kita-proses-hukum/