GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Penasaran dengan Peluang Bisnis Tanam Pisang Bulu, Inilah Kisah Keberhasilan Petani Kedungneng, Brebes

Wakil Bupati Brebes Narjo member apresiasi kepada para petani di Desa Kedungneng, Kecamatan Losari, Brebes menunjukan hasil panen pisang bulu. Foto : Istimewa

BREBES, GROBOGAN.NEWS-Minat masyarakat berinvestasi atau menanam pohon buah-buahan mengalami lonjakan pada musim hujan akhir tahun 2020 ini. Banyak masyarakat mengoptimalkan lahan miliknya agar produktif, dengan ditanami buah-buahan.

Fenomena ini diduga juga dipengaruhi dampak Covid-19, dimana perdagangan buah-buahan meningkat di Indonesia, seperti di komoditas pertanian di Kabupaten Brebes.

Kabupaten Brebes tidak hanya memiliki potensi telur asin. Saat ini, budidaya pisang raja bulu semakin diminati petani, khususnya di Kecamatan Losari. Dengan total luasan lahan 130 hektare, diperkirakan potensi produksinya mencapai 5.200 ton per tahun.

Wakil Bupati Brebes Narjo bangga melihat keberhasilan petani pisang, terutama yang ada di Desa Kedungneng, Kecamatan Losari. Sebab, mereka sudah mulai merasakan hasil kerja keras dari budidaya pisang raja bulu yang dilakukan sejak 2016, dengan program bibit bantuan APBD Provinsi Jawa Tengah.

“Jadikan pisang komoditas utama Losari, karena pisang bernilai ekonomis tinggi dan banyak diminati masyarakat,” kata Narjo, saat panen pisang bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mandiri Desa Kedungneng, Kecamatan Losari, beberapa waktu lalu.

Ia juga mendukung adanya perluasan wilayah budidaya pisang agar manfaatnya semakin dirasakan petani lain. Terlebih, dengan menanam pisang, semakin menambah keuntungan bagi petani dibandingkan menanan padi atau jagung saja.

Ditambahkan, saat ini, total luasan lahan pisang yang ada di Kecamatan Losari sekitar 130 hektare, yang tersebar di Desa Kedungneng 90 hektare, Kalibuntu 15 hektare, Babakan 10 hektare, Bojongsari tiga hektare, dan sisanya tersebar di Desa Randusari dan Rungkang.

“Dengan produktivitas sekitar 40 ton/hektare, asumsi populasi tanaman 2.000 pohon/hektare, maka potensi produksi pisang di Kecamatan Losari sebesar 5.200 ton/tahun,” bebernya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati, mengatakan, petani semakin merasakan keuntungan budidaya pisang. Sehingga banyak yang telah beralih ke tanaman pisang.

“Bila menanam palawija dan padi rata rata per tahun hanya mendapat Rp10 juta, namun dengan ditanami pisang mereka bisa mendapatkan keuntungan antara Rp60-70 juta/tahun,” terangnya.

Yuli berkeyakinan, pisang Losari bisa menjadi komoditas ekspor seperti harapan Bupati Brebes, Idza Priyanti. Untuk itu, pihaknya terus mendorong dan mendukung para petani pisang untuk memperluas lahan yang ditanami pisang. Ia juga terus berupaya mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pertanian. Adi C