GROBOGAN.NEWS Semarang

Jumlah Kasus Covid-19 di Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang Alami Lonjakan

Ilustrasi Covid-19

SEMARANG, GROBOGAN.NEWS-Gelombang penularan virus corona atau covid-19 di Kabupaten Magelang dan Kota Salatiga kembali terasa menggema dalam beberapa waktu terakhir.

Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Kabupaten Magelang masih di bawah Pati, Grobogan, Demak dan Kudus. Hanya saja, masih diatas Cilacap, Purbalingga, Kebumen dan Kota Salatiga.

Berdasarkan data yang dihimpun GROBOGAN.NEWS pada Minggu (22/11/2020), penambahan terbanyak dari Kecamatan Grabag yang mencapai 40 orang. Kedua dari Borobudur yang mencapai 25 orang. Untuk lainnya, tersebar di Salam dan Bandongan, yang masing-masing ada 15 orang.

Selanjutnya di Tegalrejo dan Dukun, masing-masing ada 14 serta di Tempuran (12), Kajoran (9), Ngluwar (6), Mertoyudan (5) dan Srumbung 4 orang. Untuk jumlah penambahan pasien terkonfirmasi Covid-19 di wilayah ini pada Minggu (22/11/2020), ada 171 orang.

Sementara itu di Kota Salatiga pada Sabtu (21/11) Kota Salatiga mencatat rekor tertinggi dalam penambahan pasien positif terpapar Covid-19.

Total ada penambahan 53 pasien positif, satu orang meninggal dunia, dan 15 pasien dinyatakan sembuh.

Kendati demikian di Kabupaten Magelang, meski jumlah penambahan pasien terkonfirmasi baru dalam beberapa hari ini menembus tiga digit, namun angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Magelang, tergolong rendah.

“Selain itu juga ada di Muntilan dan aMungkid, masing-masing tiga orang dan di Ngablak serta Sawangan 2 orang. Kemudian satu orang di Pakis dan Salaman. Meski ada penambahan pasien terkonfirmasi cukup banyak, saat ini juga ada penambahan pasien sembuh. Yakni mencapai 52 orang,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, kemarin.

Sebanyak 52 yang sembuh itu, ada di Mertoyudan (14 orang), Secang dan Salaman, yang masing-masing ada 8 orang. Kemudian di Windusati (7), Mungkid (6) dan masing-masing 2 orang di Ngluwar, Srumbung dan Tegalrejo.

“Selain itu juga ada satu orang di Dukun dan Muntilan. Dengan tambahan semua itu, jumlah pasien terkonfirmasi secara akumulatif menjadi 2391 orang. Rinciannya, 821 dirawat, 1449 sembuh dan 61 meninggal,” lanjutnya.

Sedang untuk pasien suspek dirawat, lanjut Nanda, saat ini ada 4 baru. Berasal dari Salaman 2 dan satu orang di Muntilan serta Salam. Namun demikian, saat ini juga ada pasien suspek yang sembuh. Yakni ada 3 orang.berasal dari Dukun 2 dan Bandongan 1 orang.

“Kemudian ada satu pasien suspek yang meninggal, berasal dari Mungkid. Untuk yang menjalani isolasi mandiri (isma), ada 10 orang. “Dengan jumlah itu, jumlah pasien suspek ada 796 orang. Terdiri dari 52 dirawat, 10 isma, 661 sembuh dan 73 meninggal,” sebutnya.

Untuk pasien yang dirawat itu, tersebar di RSU Tidar (39 orang), RSJ Soeroyo (28), RDUD Muntilan (18), RS Merah Putih (31) dan RST Soedjono (21). “Sedang lainnya, dirawat di RS Subbhanul Waton (3), RS Aisyiyah 4 dan Sardjito, RS Panti Rapih, RS Brayat Minulyo, RS Elisabeth, RS Djoyo Negoro,RS JiH masing-masing ada 1 satu orang,” pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto, saat dikonfirmasi terkait adanya penambahan kasus covid-19, menyatakan penambahan ini rekor penambahan pasien Covid-19.

“Penambahan ini berdasar hasil tracking dan tracing yang kontak erat dengan kasus positif sebelumnya karena libur panjang kemarin. Selain klaster tempat kerja,” tandas Yuliyanto.

Lebih detail, Yuliyanto menegaskan, bahwa lonjakan kasus ini menunjukkan kalau warga tidak taat dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Perlu dipahami dan dimengerti istilah new normal bukan berarti menjalani kehidupan sehari-hari tanpa protokol kesehatan. Tetap diperboleh aktifitas normal cuma dengan batasan tertentu,” paparnya.

“Selain dari warga, pasien positif kali ini juga ada pejabat kepala dinas.  Ayo semua patuhi protokol kesehatan. Siapa saja bisa terkena Covid-19, kita semua saling menjaga saling mengingatkan kalau ada yang lalai terhadap protokol kesehatan,” sambung Yuliyanto. F Lusi I P Yoga