GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Janji Pemkot Pekalongan Bantu Industri Kopi, Inovasi dan Kompetensi Pelaku Usaha Diperkuat

Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan menggelar pelatihan bagi para pelaku usaha kopi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Foto : Istimewa

PEKALONGAN, GROBOGAN.NEWS– Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Saat ini, Pemerintah Kota Pekalongan berkomitmen meningkatkan nilai tambah industri kopi di Kota Santri.

Para pelaku usaha kopi terus didorong untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya. Salah satunya lewat pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan, di Hotel Pesonna, belum ini.

Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, saat membuka pelatihan tersebut mengutarakan harapannya kepada para peserta yang mayoritas merupakan kalangan milenial sebagai wirausaha pemula, agar usaha mereka bisa terus berkembang.

“Kami apresiasi luar biasa kepada Dindagkop-UKM yang telah menggelar pelatihan kepada para wirausaha pemula di bidang perkopian. Seiring dengan tren kongkow (nongkrong) di kalangan anak muda ditemani sajian kopi ini. Usaha kopi bisa menjadi prospek baru untuk dikembangkan ke depannya,” tutur Wali Kota Saelany.

Menurut Saelany, kalangan milenial perlu didampingi agar terus berupaya untui meningkatkan kualitas, kemampuan, dan daya saing produknya.

Hal itu sejalan dengan rencana pembangunan Kota Pekalongan ke depan sebagai kota yang semakin inovatif dan kreatif. Jika peluang ini dimanfaatkan, akan memberikan dampak yang bagus untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

“Ke depan Kota Pekalongan ini menjadi sebuah kota singgahan para wisatawan dari manapun. (Kota ini) sebagai salah satu kota perdagangan dengan wilayah daerah yang tidak begitu luas bisa dimanfaatkan untuk merambah usaha bidang kopi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Rr Tjandrawati, menjelaskan, pelatihan tersebut ditujukan kepada 40 orang pelaku usaha kopi lokal yang memproduksi dan menjual kopi mulai dari biji kopi hingga kopi siap saji, melakukan pemasakan (roasting), dan uji rasa kopi.

Pelatihan dimaksudkan untuk mendorong tumbuhnya wirausaha baru di bidang perkopian serta mengangkat cita rasa kopi sesuai dengan kekhasan masing-masing.

Saat ini, lanjut Tjandra, terdapat 1.204 UKM yang mengolah biji kopi lokal dari para petani di berbagai daerah di Indonesia. Pelaku usaha kopi tersebut memiliki kesempatan untuk menjadi pemasok kopi di 2.950 unit kedai kopi di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut berdasarkan data per Agustus 2019.

Ditambahkan, saat ini ada 45 orang pelaku usaha kopi di Kota Pekalongan, lima orang di antaranya bahkan telah diikutsertakan dalam pelatihan di tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Tren usaha kopi kini sedang naik daun. Meskipun Kota Pekalongan tidak memiliki perkebunan kopi, tetapi semangat generasi milenialnya, terutama dalam meracik kopi sangatlah tinggi,” pungkasnya. Frieda