GROBOGAN.NEWS Blora

Inilah Kisah Tragis Perampokan Sadis di Blora, Empat Pelaku Pakai Masker, Korban Dianaya hingga Muntah Darah

Petugas kepolisian tengah melakukan olah TKP di lokasi perampokan di RT 2 RW 3 Dukuh Dukuhan, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Blora, Jumat (13/11/2020) subuh sekira pukul 04.00 WIB, kemarin. Foto : Istimewa

BLORA, GROBOGAN.NEWS-Kasus perampokan sadis yang terjadi di Kabupaten Blora menyisakan cerita tragis. Kasus perampokan tersebut terjadi di RT 2 RW 3 Dukuh Dukuhan, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Blora, Jumat (13/11/2020) subuh sekira pukul 04.00 WIB, kemarin.

Data yang dihimpun di lapangan menyebutkan, dalam melakukan aksinya Sagiyo yang merupakan kepala rumah tangga dipukul hingga muntah darah, sementara anak dan istri diikat pakai kain sprei.

Korban sempat melawan dan berteriak, namun malah menjadi sasaran pukul perampok hingga babak belur. Matanya bengkak dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara, istri korban dan anak laki-lakinya diikat dengan sprei. Perampokan tersebut menyasar rumah juragan indekos Sagiyo (55).

Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB saat azan subuh berkumandang. Pelaku yang berjumlah empat orang itu masuk langsung menodongkan senjata tajam. Atas kejadian tersebut, Sagiyo mengalami pendarahan yang harus dilarikan ke rumah sakit.

Kapolsek Blora AKP Joko Priyono saat dikonfirmasi saat ini tengah fokus melakukan mendalami kejadian tersebut. Menurut dia, polisi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa bukti. Ia menyebutkan, berdasarkan olah TKP di lokasi kejadian, pelaku berjumlah empat orang.

“Berdasarkan keterangan korban, pelaku empat orang itu masuk melalui pintu depan dengan mengenakan masker,” jelas dia. .

“Para pelaku lewat pintu depan, memang saat itu tidak ditutup pemilik rumah,” imbuh Joko.

AKP Joko melanjutkan, untuk kerugian yang dialami korban saat ini tengah dihitung. Dalam aksi kejahatan ini, AKP Joko menyebut para pelaku menggasak uang tunai, hp, dan perhiasan emas yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

“Kelompok perampok ini menggasak ada uang tunai, handphone dan emas. Ini masih kami hitung,” kata dia.

Saat ditanya luka yang dialami korban, AKP Joko menyebut bahwa saat ini, korban dianiaya pelaku karena sebelumnya mencoba melawan dan berteriak meminta pertolongan.

“Korban sempat melawan dan berteriak untuk minta tolong, namun malah menjadi sasaran pukul perampok hingga babak belur. Matanya bengkak dan harus dilarikan ke rumah sakit,” imbuh dia. Ahmad