GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Dampak Pandemi Covid-19, Stok Darah di PMI Pemalang Menipis

Ilustrasi petugas dari PMI Kabupaten Pemalang tengah melaksanakan pelayanan penyediaan stok darah. Foto : Istimewa

PEMALANG, GROBOGAN.NEWSStok darah PMI Kabupaten Pemalang menurun sejak beberapa bulan terakhir mengalami penurunan. Padahal, permintaan meningkat. Kondisi tersebut dikarenakan banyak kegiatan donor darah yang terpaksa dihentikan sejak Covid-19 merebak.

Humas PMI Kabupaten Pemalang, Didik Husada, menyebutkan, sebelum ada pandemi Covid-19, perolehan darah di PMI mencapai 1.300 hingga 1.500 kantong per bulan. Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda, jumlah perolehan darah mengalami penurunan drastis. Terkadang, satu bulan hanya memperoleh antara 700 sampai dengan 800 kantong, sementara permintaan tinggi.

“Karena jumlah rumah sakit baru di Pemalang bertambah, permintaan ke kita semua. Jadi untuk njagain itu kita jujur kewalahan,” ungkap Didik saat melakukan kegiatan sosial donor darah dalam rangka peringatan HUT ke-49 Korpri, di Pendopo Kabupaten Pemalang, beberapa waktu lalu.

Dirinya meminta masyarakat Kabupaten Pemalang yang sudah waktunya donor diharapkan bisa datang langsung ke PMI untuk melakukan donor darah. Selama pandemi, mobil keliling donor darah milik PMI memang tidak dioperasikan, demi mencegah timbulnya kerumunan warga.

Didik menjelaskan, untuk mengantisipasi terjadinya penurunan stok darah, pihaknya juga telah aktif menjalin komunikasi langsung dengan para kepala desa dan camat di wiilayah Pemalang untuk tetap menyelenggarakan kegiatan donor darah rutin dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Upaya lain yang ditempuh PMI Kabupaten Pemalang adalah menjalin kerja sama dengan ormas dan komunitas yang memiliki banyak anggota pendonor, serta memanfaatkan peluang momentum hari besar nasional, seperti Hari Guru, Hari Pahlawan, Hari Ulang Tahun Korpri, dan sebagainya.

Terkait pendonor sukarela, Didik menjelaskan, ada sekitar lima ribuan pendonor sukarela di Pemalang. Namun, jumlah tersebut juga belum bisa memenuhi kebutuhan karena donor darah dilakukan tiga bulan sekali. Meski begitu, para pendonor rutin belum tentu bisa donor lagi jika kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk donor darah.

“Meski sudah rutin donor bisa jadi pada waktunya donor, HB-nya rendah, tensinya tinggi, atau sedang konsumsi obat, dari luar kota, berat badan kurang,” imbuh Didik. Dian