GROBOGAN.NEWS Pati

Belum Zona Hijau, Penerapan Skema Pembelajaran Tatap Muka Ditunda. Disiplin Prokes di Ponpes, Gereja dan Pasar Tradisional Jadi Perhatian Khusus

Bupati Pati Haryanto saat memberikan pemaparan pentingnya disiplin protokol kesehatan belum lama ini. Foto : Istimewa

PATI, GROBOGAN.NEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati kembali menunda penerapan skema pembelajaran tatap muka langsung. Hal itu disebabkan wilayah kabupaten tersebut masih ada kasus Covid-19 atau belum zona hijau.

Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati akan tetap menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online dan belum bisa membuka kembali sekolah untuk para siswa.

Menurut Bupati Pati, Haryanto, saat ini pembelajaran tatap muka di Kabupaten Pati masih belum dilakukan.

“Kami akan terus berupaya maksimal dalam memutus rantai penularan virus Corona. Fokusnya, pada klaster pondok pesantren, gereja, pasar umum, serta lingkungan pendidikan baik formal maupun nonformal,” jelas Haryanto saat dikonfirmasi wartawan, kemarin.

Haryanto melanjutkan, khusus untuk lingkungan pendidikan pembelajaran tatap muka  sementara ditunda karena Pati belum masuk zona hijau.

“Untuk membuka pembelajaran tatap muka, harus melalui izin yang ketat. Sementara, dalam memutus penularan Covid-19 di tempat ibadah, pihaknya memberlakukan protokol kesehatan ketat, dengan pembatasan jumlah jemaah yang hadir. Jika dimungkinkan, bisa dilakukan secara streaming,” ujar dia.

“Hal seperti ini memang perlu diingatkan kepada masyarakat, karena sekarang ini masyarakat justru semakin lama malah semakin menyepelekan Covid-19,” terang dia

“Sehingga akhirnya bukan hanya berdampak kepada masyarakat, tetapi juga berdampak pada tugas para dokter dan tenaga medis yang semakin berat,” imbuh Bupati Haryanto.

Di sisi lain, Haryanto mengapresiasi kinerja dari para direktur dan tenaga medis di RS negeri maupun swasta, atas usaha keras mereka dalam penanganan kasus Covid-19.

Pihaknya juga akan berupaya memaksimalkan laboratorium PCR, dengan memperbanyak pemeriksaan sampel untuk mendeteksi virus tersebut.

“Kita tetap memaksimalkan terutama terkait lab PCR tersebut, yaitu dengan cara meningkatkan lebih banyak jumlah sampel agar dapat ditangani di lab PCR ini. Sehingga, dana yang kita keluarkan untuk lab PCR ini tidak sia-sia dan dapat dipergunakan semaksimal mungkin,” sambung Bupati Hayanto. Ahmad