GROBOGAN.NEWS Demak

Di Tengah Pandemi, SMAN 1 Wedung Demak Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka dengan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Seluruh warga sekolah yang memasuki halaman SMAN 1 Wedung harus mengenakan masker dan diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun, kemudian mencuci tangan di tempat yang disediakan. Tempat duduk antar siswa dan diberi jarak. Foto : Istimewa

DEMAK, GROBOGAN.NEWS-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah telah melakukan simulasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sejumlah daerah. Dalam pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Seperti saat ini, di Kabupaten Demak, pihak SMA Negeri 1 Wedung tengah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka.

Seluruh warga sekolah yang memasuki halaman harus bermasker dan diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun, kemudian mencuci tangan di tempat yang disediakan. Tempat duduk antar siswa dan diberi jarak.

Kepala SMA Negeri 1 Wedung Sunarto menyampaikan, saat ini pihaknya telah mempersiapkan pembelajaran tatap muka sejak tahun ajaran baru. Sehingga, segala kebutuhan untuk penetapan protokol kesehatan telah matang.

“Sarana dan prasarana sudah kami siapkan sejak tahun ajaran baru dimulai. Meliputi, ruangan siswa, guru, ruang isolasi, dan sarana dan prasarana seperti cuci tangan, handsanitizer, juga alat cek suhu tubuh,” ucapnya, kemarin.

Disampaikannya lebih detail, untuk jumlah siswa yang mengikuti simulasi pembelajaran sebanyak 50 orang siswa sesuai aturan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Waktu pembelajaran juga dibatasi, hanya berdurasi empat jam, dimulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.

“Untuk kantin sekolah kami tutup, sedangkan untuk mengawasi pedagang di luar sekolah, kita kerja sama dengan aparat desa dan satgas desa,” terang dia.

“Dan kita wajibkan siswa yang berangkat dan pulang membawa kendaraan sendiri atau diantar, tidak diperkenankan menggunakan angkutan umum,” terang Sunarto.

Sementara itu, siswi kelas XI IPS 4 SMA Negeri 1 Wedung Demak, Anisa Ramadhani mengaku senang dengan dimulainya pembelajaran tatap muka. Sebab, dapat bertemu dan berdiskusi dengan guru maupun teman secara langsung.

“Kalau daring membosankan dan banyak tugas. Bahkan tugasnya sampai menumpuk,” ujar Anisa.

Hal serupa juga dirasakan Mohammad Zakki, yang sudah merindukan pergi bersekolah. Ia mengaku senang bertemu teman-temannya, meski harus tetap memakai masker dan jaga jarak

“Senang sekali bisa bertemu teman-teman, meski harus pakai masker dan jaga jarak, dan tadi berangkat sekolah dianter saudara,” tuturnya.

Anggota pengawas protokol Covid-19 dari Koramil Wedung, Serma Wahyu menyampaikan, pentingnya pelaksanaan prosedur kesehatan 3 M di lingkungan sekolah, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, dan menjaga jarak.

Sehingga dapat menekan penyebaran virus Covid-19. Terutama saat kegiatan belajar mengajar secara tatap muka seperti ini. Destiyanti