GROBOGAN.NEWS Umum Pantura

Selamatkan Roda Perekonomian Pedagang Pasar Weleri, Pemkab Kendal Siapkan Pasar Darurat

Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Moh Toha. Foto : Istimewa

KENDAL, GROBOGAN.NEWSPasar Weleri di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ludes terbakar pada Kamis, 12 November 2020 malam. Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Kondisi Pasar Weleri, hampir 90% lebih terbakar habis.

Terbakarnya Pasar Weleri mengakibatkan banyak pedagang mengalami kerugian. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal saat ini telah berupaya dengan cepat untuk segera menyelamatkan roda perekonomian dengan menyiapkan pasar darurat, Senin (16/11/2020) kemarin.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Moh Toha, S.T, M.Si menyampaikan terkait relokasi pasar darurat, Pemerintah telah berupaya bergerak cepat dengan berbagai tahapan, pembuatan design gambar telah dianggarkan dengan Dana Tak Terduga (DTT) tahun 2020.

“Kita usahakan secepat mungkin untuk segera membuat pasar darurat, langkah saat ini kita telah melakukan inventarisasi awal, kemudian kita telah meminta pihak Dinas Perdagangan untuk penghitungan kasar sementara terkait pembuatan pembangunan baru,” jelas Moh toha.

Terkait pembangunan pasar darurat diperkirakan dapat terealisasi pada awal tahun 2021, hal itu lantaran sistem penganggaran yang telah selesai pada tanggal 16 Desember 2020 sehingga tidak memungkinkan untuk pengerjaan di tahun 2020.

Moh Toha juga menyampaikan jika tahapan pasca survei dari pihak Dinas Perdagangan akan dilanjutkan dengan penentuan lokasi yang melibatkan sosialisasi dengan perwakilan pedagang pasar. Moh Toha menyebut terdapat 3 lokasi yang diusulkan diantaranya Weleri 2, Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Terminal depan pasar.

Adapun terkait pembangunan Pasar secara permanen, akan segera dianggarkan pada tahun 2021 termasuk meminta bantuan kepada Pemerintah Pusat agar masuk dalam anggaran APBN.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Yanuar Fatoni, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan pasar sementara untuk menampung pedagang.

Ia menjelaskan, terdapat beberapa lokasi alternatif, tetapi masih akan dibahas bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Kami siapkan pasar darurat. Ada beberapa lokasi alternatif. Namun, menunggu pembahasan bersama TAPD,’’ kata dia, Minggu (15/11) lalu.

Dikatakannya lebih detail, kebakaran itu menyebabkan dua lantai pasar ludes dilalap si jago merah. Di lantai dua terdapat 56 kios dan 906 los, sedangkan di lantai satu 164 kios dan 664 los. Selain itu terdapat 16 kios di bawah tangga dan kios yang digunakan untuk mushala tujuh unit.

‘’Semuanya ludes terbakar. Polisi juga memasang police line,’’ terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Pasar Weleri, Kendal pada Kamis (12/11/2020) malam mengalami kebakaran yang menyebabkan hampir semua area pasar ludes dilalap api. Lebih dari 90% bangunan di Pasar Weleri terbakar, lantai dua pasar ludes dan lantai bawah hanya tersisa kios yang berada di deretan depan.

Kapolres Kendal AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo melalui Kapolsek Weleri AKP Miyardi, mengungkapkan, pihaknya belum bisa menduga penyebab kebakaran. Dia masih menunggu hasil penyelidikan terkait musibah tersebut.

‘’Kami menunggu Tim Laboratorium Forensik Polda Jateng untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Pasar sementara kami tutup karena sedang proses pendinginan,’’ katanya.

“Saat ini kami belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kebakaran tersebut. Dalam penyelidikan ini akan dilakukan oleh Tim Labfor Polda Jateng,” lanjutnya.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Gineung Pratidina Kusuma di lokasi kejadian Pasar Weleri, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Jumat (13/11) lalu

“Saat ini kami belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kebakaran tersebut. Dalam penyelidikan ini akan dilakukan oleh Tim Labfor Polda Jateng,” lanjutnya.

Gineung melanjutkan, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi yang melihat awal kejadian kebakaran. Dia juga menyampaikan polisi akan mengamankan lokasi kejadian dari potensi tindak pencurian.

“Polisi di sini mulai awal kejadian terus melakukan penjagaan agar tidak terjadi pencurian terhadap barang-barang milik korban,” imbuh Gineung. P. Wanto