GROBOGAN.NEWS Solo

15 Tahun Hilang dan Menggelandang, Kini Mbah Semi Berkumpul Lagi dengan Keluarganya di Klaten

Mbah Semi kini bisa sembuh setelah dievakuasi dan ditangani di Rumah Singgah Dinsos Sragen / Wardoyo

SRAGEN, GROBOGAN.NEWS – Setelah terpisah dari keluarganya selama 15 tahun dari keluarganya, nenek berusia 65 tahun bernama Semiyati asal Klaten itu akhirnya bisa bertemu pada Sabtu (28/11/2020).

Semiyati, atau yang akrab disapa Semi,  berasal dari Dukuh Gunungan, Desa Trasan RT 01/ 11, Kecamatan Juwiring, Klaten.

Sebelumnya, dia ditemukan menggelandang di dekat Jembatan Mungkung, Jetak, Sidoharjo, Sragen.

Nenek malang dengan gangguan mental itu kemudian dievakuasi ke rumah singgah Rehabilitasi Sosial Dinsos Sragen beberapa waktu lalu.

Berkat bantuan media sosial facebook (FB), Mbah Semi akhirnya dipertemukan dengan keluarganya.

“Hari ini tadi kami antar ke rumahnya di Juwiring Klaten. Ya Allah terharu semua, ibunya ternyata masih ada dan sudah bungkuk, senengnya bisa menemukan kembali anaknya yang sudah belasan tahun hilang. Tadi semua nangis haru,” ujar Kasi Rehabilitasi Sosial Tunasosial Dinsos Sragen, Ine Marliah kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (28/11/2020).

Mbah Semi diantar langsung ke rumahnya di Juwiring Klaten. Setiba di rumah, ia disambut oleh keluarganya dan ibunya.

Kisah Mbah Semi pun akhirnya terungkap. Nenek malang itu semula hidup bahagia dengan suaminya.

Namun petaka datang ketika Mbah Semi tak kunjung bisa menghadirkan keturunan. Suaminya pun kemudian meninggalkannya dan berpaling ke wanita lain.

Hal itu membuat Mbah Semi depresi berat. Hingga ia kehilangan daya ingatnya dan hidup menggelandang belasan tahun.

“Awalnya ditinggal suami, karena Mbah Semi lama nggak punya anak. Dia lalu jualan sepatu dan lama-kelamaan depresi hingga pergi dari rumah. Sampai kemudian kita temukan ada di dekat Jembatan Mungkung,” tutur Ine.

Menurut Ine, seusai dievakuasi dari Jembatan Mungkung oleh tim TGC Rumah Singgah dan Satpol PP Sragen , Mbah Semi yang kondisinya mengalami keterbelakangan mental, kemudian dibawa ke rumah singgah.

Setelah mendapatkan perawatan di RSJ Solo dan Semarang, perlahan kondisi mentalnya bisa membaik. Sampai akhirnya memori ingatan Mbah Semi bisa bangkit dan mengingat asalnya dari Klaten.

“Awalnya masih berubah-ubah. Dia bilang dari Jogja, kemudian dari Wedi Klaten. Sampai akhirnya dia bisa ingat dari Juwiring Klaten. Foto-fotonya kemudian kami unggah di FB dan keponakannya mengenali bahwa itu adalah bibinya. Lalu dikontak dan memastikan bahwa itu adalah Mbah Semi yang sudah 15 tahun hilang dari rumah,” terangnya.

Ine menambahkan sangat terharu dengan kisah pertemuan Mbah Semi dan keluarganya. Pasalnya selama 15 tahun keluarga kehilangan jejak dan kontak semenjak Mbah Semi mengalami depresi.

Saat ini Mbah Semi sudah kembali berkumpul bersama keluarganya dengan damai di Klaten. Wardoyo

Berita ini sudah dimuat di https://joglosemarnews.com/2020/11/kisah-tragis-mbah-semi-15-tahun-hilang-misterius-akhirnya-bisa-bertemu-kembali-dengan-keluarganya-lama-tak-punya-anak-suaminya-berpaling-lalu-depresi-berat/